Sabtu, 11 Desember 2021

Ucapan Selamat Ulang Tahun dari Mama

Belum lama ini saya mendapatkan SMS dari Papa saya, ya SMS bukan WhatsApp karena Papa saya tidak bisa menggunakan WhatsApp :).

Begini pesan SMS-nya, nanti akan saya berikan terjemahan di bawah-nya karena mungkin beberapa kata menggunakan bahasa jawa Banyumasan yang mungkin bagi sebagian pembaca yang bukan berasal dari daerah Banyumas dan sekitarnya tidak paham.

“Aku mbengi ngimpi mamah ngomong aku siki ulang tahun 'aku tangi mikir ultahe nang pebruari ko desember dadi kemutan 7 desember ultahmu bud .slamat ulang tahun bud smoga Tuhan memberkati amin”

Terjemahan :

“Aku tadi malam bermimpi mamah bilang aku sekarang ulang tahun, aku bangun dan mikir, ultahnya mamah kan di Februari (8 Februari 1950) kok dia bilang Desember. Jadi teringat kalau 7 Desember Ultamu bud (saya), Selamat Ulang Tahun Bud, semoga Tuhan memberkati. Amien”

Papa saya lupa kalau tanggal 7 Desember 2021 kemarin adalah hari ulang tahun saya. Mungkin pesan tersebut tidak ada yang spesial bagi anda jika membaca sampai baris ini. Yang spesial adalah, mama saya sudah meninggal tahun 2018 yaitu 4 tahun yang lalu, tepatnya 17 Juni 2018. Mama saya memberi ucapan Selamat Ulang Tahun dari “jauh” melalu mimpi papa saya.

Cerita saya hanya untuk mengingatkan saja, bahwa orang orang  yang kita cintai masih memberi perhatian kepada kita. Sudah selayaknya kita selalu mendoakan mereka pada setiap doa  yang kita panjatkan kepada Tuhan untuk kedamaian abadi.

Tuhan memberkati





Rabu, 28 Oktober 2020

Setia Menjadi Murid Kristus


Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Lukas 6 : 12-16


Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memanggil dan memilih dua belas orang yang disebut Rasul dari sejumlah orang yang mengikuti-Nya, dan para rasul terpilih ini yang akan meneruskan misi karya keselamatan-Nya. Dan kitapun harus merasa bangga sebagai seorang Katolik yang telah menjadi murid Tuhan Yesus dan sesungguhnya kitapun dipanggil dan terpilih untuk ikut serta meneruskan karya para rasul itu. Tetapi masih ada banyak orang yang mempunyai pikiran menjadi murid Tuhan Yesus itu hal yang sulit untuk dijalani, karena harus menaati perintah-Nya dan menjauh larangan-Nya yang justru membawa kenikmatan duniawi. Disadari atau tidak, betapa berharganya kita di mata Tuhan, sehingga Dia tidak menginginkan kita jatuh dalam kebinasaan, sehingga Dia sendiri yang mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita dari jurang kebinasaan. Jika kita menghendaki kehidupan yang lebih baik, hendaklah mengamini apa yang diajarkan-Nya dan mendengarkan Tuhan Yesus yang berbicara serta mengalami kehadiran-Nya dalam diri kita. Dengan demikian kita sudah tidak terus menerus berorentasi pada kepentingan pada diri sendiri lagi, tetapi Roh Kudus yang telah berkarya. Hanya ada 2 pilihan, dan ada di tangan kita sendiri, jalan yang sulit tetapi menuju keselamatan dan kehidupan kekal atau jalan yang penuh kemudahan dan penuh dengan kenikmatan dunia, tetapi menuju kebinasaan ...


Doa ...

Tuhan Yesus ...

Bimbinglah selalu dengan Roh Kudus-Mu, agar aku selalu setia dan taat menjalankan apa yang menjadi kehendak-Mu seperti Engkau yang selalu setia dan taat menjalankan apa yang menjadi kehendak Bapa-Mu ...

Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...


renungan oleh : Theo

gambar diambil dari sini

Senin, 26 Oktober 2020

Mulai Dari Hal Kecil


Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya." Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Lukas 13 : 18-21


Memulai dari hal-hal yang kecil membutuhkan kesabaran dan kesetiaan, tapi biasanya hal-hal yang kecil sering dianggap tidak penting, bahkan terlupakan. Kebanyakan orang tidak mempunyai kesabaran dengan menjalankan hal-hal yang kecil, terlebih ketika apa yang diharapkan tidak sesuai seperti kenyataan. Jika diberikan tanggung jawab yang kecil selalu dianggap hal yang sepele, sehingga tidak memberikan sesuatu yang terbaik. Disadari atau tidak, apapun yang Tuhan dipercayakan, walaupun hal itu merupakan perkara yang kecil dalam pandangan kita, tetap merupakan perkara yang besar di mata-Nya. Untuk itu, kerjakanlah itu dengan sukacita dan kesungguhan hati, dan Tuhan akan menilai seberapa ketaatan kita melakukan yang diberikan-Nya. Dan dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan perumpamaan hal yang kecil, biji sesawi yang ditaburkan akan tumbuh menjadi pohon yang besar tempat burung bersarang dan ragi yang diaduk dengan tepung akan menjadi roti. Sama halnya seperti dengan iman kita, hendaknya dilakukan juga mulai dari hal yang kecil dan sederhana seperti berdoa membaca firman dan menjalankan perintah-Nya, hal ini akan membangun sebuah relasi yang dekat dengan Allah yang akan membawa dampak yang tidak kecil. Dan hal ini menjadi kehendak dari Tuhan Yesus, agar kita bisa menjadi seperti biji sesawi dan ragi yang bermanfaat bukan hanya diri sendiri, tapi sesama juga ...


Doa ...

Tuhan Yesus ...

Bukakanlah mata, hati dan pikiranku untuk menyadari kewajiban apapun yang telah berikan kepadaku, walaupun itu adalah hal-hal yang terkecil sekalipun. Dan mampukan aku menjalankannya dalam berkat dan kasih-Mu yang tidak terbatas ...

Amin ...


Berkat dan Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...


renungan oleh : Theo

gambar diambil dari sini

Mana Yang Lebih Penting?


Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"

Lukas 13 : 15-16


Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus kembali menunjukkan kuasa yang dianugerahkan Bapa-Nya dengan membebaskan seorang Ibu yang kerasukan roh pada punggungnya selama 18 tahun lamanya, waktu penantian yang panjang dan akhirnya mujizat terjadi setelah bertemu dengan Tuhan Yesus di dalam sebuah rumah ibadat pada hari sabat, sehingga dipermasalahkan oleh kepala rumah ibadat itu. Tetapi Tuhan Yesus mengingatkan, bahwa menolong orang lebih penting daripada terbelenggu oleh berbagai aturan-aturan, karena itu Dia diutus untuk menyelamatkan siapapun yang percaya kepada-Nya. Sama seperti seorang ibu yang kerasukan roh itu, kitapun juga menbutuhkan pertolongan-Nya. Karena sekarang ini siapapun tanpa terkecuali pasti merasakan sangat terbebani dengan merasakan tidak ada ketenangan dan kecemasan dalam menghadapi permasalahan hidup yang terjadi pada saat ini dan berbagai beban yang harus dipikul terkadang membuat kita bisa kehilangan pengharapan. Untuk itu, selalu bersandarlah kepada-Nya, karena hanya Dia yang tahu hidup kita dalam kesesakan, dan Dia juga pasti tidak menginginkan kita menanggungnya sendiri. Dan selalu yakin dan percaya pasti akan ada pemulihan dan kelegaan yang diberikan-Nya seperti yang terjadi pada seorang Ibu yang kerasukan Roh selama 18 tahun. Dan percayalah, mujizat pasti akan terjadi pada saat dan waktu yang tepat seperti apa yang menjadi kehendak-Nya ...


Doa ...

Tuhan Yesus ...

Ajarilah aku selalu berpegang teguh dengan apa yang telah ajarkan dan mampukanlah aku untuk selalu berbagi kasih, agar supaya sesamaku mengenal Engkau lebih dalam lagi seperti apa yang menjadi kehendak-Mu ...

Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...


renungan oleh : Theo

gambar diambil dari sini

Minggu, 25 Oktober 2020

Cinta Kasih Tanpa Syarat


Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Lukas 22 : 37-39


Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus menyampaikan amanat agung-Nya kepada kita semua, Hukum Cinta Kasih. Sebagai umat beriman ini merupakan perintah yang wajib ditaati, karena hal ini bukan sekedar himbauan atau kata-kata hiasan belaka. Karena mengasihi itu perlu proses dan waktu, apalagi dengan orang pernah menyakiti serta membutuhkan pengorbanan, tetapi jika sudah timbul rasa kebencian, maka lebih sulit untuk mengembalikan rasa kasih. Dan kenyataan sekarang ini dunia sudah menunjukkan kekurangan kasih, dimana-mana orang-orang sudah saling menghujat satu dan lainnya. Terkadang yang berteriak dengan suara yang lantang menyuarakan rasa kasih, tapi apa yang dilakukannya itu malahan jauh dari perbuatan kasih, bahkan malah menyulut konflik dan kebencian, untuk itu apa gunanya sebuah perbuatan yang tidak dilandasi kasih hanya demi untuk mendapat sandungan atau pujian hanya untuk kepentingan diri sendiri ? Maka dari itu, hendaknya kita belajar dari amanat Tuhan Yesus sebagai panggilan dalam hidup masing-masing, kemanapun pergi dan dimanapun kita berada dengan terlebih dahulu mengasihi diri sendiri, maka dengan demikan kita baru akan bisa mengasihi sesama. Dan kasih yang sesungguhnya adalah kasih yang tidak mengenal ras, kekayaan dan jabatan, karena kasih yang tulus mengalir dari lubuk hati yang paling dalam seperti kasih tulus dari Allah yang diberikan kepada semua anak-anakNya ...


Doa ...

Tuhan Yesus ...

Bimbinglah aku dengan Roh Kudus-Mu, agar aku lebih mengasihi Engkau dan sesamaku daripada mengasihi diriku sendiri, dan tuntunlah aku selalu berjalan seturut dengan kebenaran kasih-Mu ...

Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...


renungan oleh : Theo

gambar diambil dari sini

Sabtu, 24 Oktober 2020

Apakah Kita Sudah Berbuah?


Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Lukas 13 : 7-9


Dalam bacaan Injil ini Tuhan Yesus mengajak kita untuk bertobat dengan perumpamaan pohon ara yang tidak berbuah dan akan dicangkul serta diberikan pupuk, agar bisa berbuah tahun depan. Dengan perumpamaan itu memberikan gambaran, bahwa Allah itu begitu sabar dengan menunggu dan memberikan kesempatan kepada kita untuk kembali kepada-Nya dalam pengampunan-Nya. Dan dosa-dosa yang kita perbuat itu yang telah memisahkan hubungan kita dengan Allah. Untuk itu, Tuhan Yesus menghendaki kita dapat bertumbuh kembali dan berbuah serta memanfaatkan waktu yang telah diberikan seperti pohon ara yang diberikan waktu dan kesempatan, sebelum tebang. Setiap pohon yang diharapkan itu mempunyai buah yang baik dan bagus, begitu juga Tuhan Yesus menghendaki kita mempunyai buah iman yang baik dan kokoh. Dan sebuah kehidupan adalah suatu proses perjalanan yang panjang dan akhir berhenti saat dipanggil kembali, dan kitapun tidak pernah kapan waktunya. Dan setiap saat baik disadari atau tidak, kita selalu menimbun dosa dengan melakukan sesuatu yang tidak berkenan di hati Allah, karena siapapun tidak ada yang sempurna dalam hidupnya. Maka dari itu, mari kita cangkul dan pupuk pohon iman supaya bisa berbuah iman yang baik, selama Allah masih menunggu dan memberikan waktu dan kesempatan, karena Dia tidak ingin melihat kita binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal bersama-Nya di dalam Kerajaan sorga ...


Doa ...

Tuhan Yesus ...

Engkau telah mengajarkan aku untuk bertobat, dan bimbinglah aku dengan Roh Kudus-Mu, agar aku bisa bertumbuh dan berbuah dengan baik seperti apa yang menjadi kehendak-Mu ...

Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...


renungan oleh : Theo

gambar diambil dari sini

Kamis, 22 Oktober 2020

Mendekat Kepada Tuhan Untuk Peka Terhadap Tanda Tanda Zaman


Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?

Lukas 12 : 54-57


Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengingatkan, bahwa setiap orang yang percaya harus mempunyai kepekaan terhadap tanda-tanda zaman dengan menyadari apa yang akan terjadi ke depannya. Karena kemampuan manusia sangat terbatas, jadi hendaknya kita bersandar kepada kebijaksanaan dan kuasa Tuhan. Apapun yang akan terjadi semuanya adalah kuasa Tuhan termasuk tanda-tanda zaman dan kehidupan kita. Karena itu, sesuatu yang dimiliki dan dinikmati di dunia dengan kemegahannya bukanlah segala-galanya dan ada masa serta waktunya, dan dunia bukan tempat tinggal yang abadi dan kekal. Maka dari itu, pergunakanlah kesempatan yang diberikan selama masih dihembuskan nafas kehidupan dengan selalu mengikuti jalan kebenaran-Nya dan selalu berdamai dengan Tuhan. Untuk itu, jangan terlalu memaksakan keinginan-keinginan pribadi yang sesungguhnya di luar kemampuan kita, sehingga tidak bisa merasakan kehadiran dan penyertaan-Nya. Dan hari ini Tuhan Yesus sudah memberikan tanda-tanda, bahwa kedatangan-Nya sudah semakin dekat. Adalah suatu kepekaan yang dimaksudkan Tuhan Yesus, jika selalu menjaga hidup ini selalu dalam kebenaran dan menjalankan ajaran kasih-Nya, sehingga pada saatnya tiba, kitapun sudah tahu arah jalannya, karena Dia-lah yang akan menuntun kita menuju ketempat di mana Allah Bapa berada ...


Doa ...

Tuhan Yesus ...

Terangilah aku dengan Roh Kudus-Mu, sehingga aku selalu berjalan dalam kebenaran-Mu dengan menyerahkan seluruh hidupku kepada-Mu dan menjalankan apapun yang Engkau kehendaki ...

Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...


renungan oleh : Theo

gambar diambil dari sini