Kamis, 31 Januari 2019

Pertumbuhan Iman


Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."
( Markus 4:31-32 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan perumpaman, bahwa Kerajaan Allah itu seperti biji sesawi yang paling kecil ditanam dan bertumbuh menjadi pohon yang besar, rindang dan juga menjadi tempat burung hinggap dan berteduh. Pertumbuhan biji sesawi itu seperti pertumbuhan iman kita, dan akan bertumbuh menjadi kuat dan kokoh dari hari ke hari melalui berbagai pengalaman dan peristiwa hidup kita yang alami setiap hari. Tuhanpun akan berkarya dalam kehidupan orang yang beriman dan percaya dengan mengutus Roh Kudus hadir dalam diri kita untuk memelihara pertumbuhan iman, sehingga semakin menyerupai Tuhan Yesus dan pohon sesawi. Jika kita pernah gagal dan kembali jatuh ke dalam perbuatan dosa, mohonlah pengampunan kepada-Nya, karena hanya kasih Allah dan kuasa penyelamatan-Nya yang akan mampu memulihkan. Dan Tuhan selalu dengan setia menunggu ketaatan kita, selagi masih diberikan waktu dan kesempatan untuk merubah dari ketidaksetiaan menjadi taat dan setia kepada-Nya, agar kehidupan yang kita jalani itu akan seperti biji sesawi yang tumbuh bermanfaat untuk sesama ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku selalu dan yakin percaya kepada-Mu dalam setiap situasi dan hanya kepada-Mu yang dapat memulihkan setiap pergumulan apapun yang aku alami. Dan hidupku semakin bahagia penuh sukacita, jika aku selalu bergandeng dengan tangan kasih-Mu ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Rabu, 30 Januari 2019

Sumber Terang Sejati


Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
( Markus 4:21-22 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan perumpaman cahaya pelita kepada murid-muridNya dan terang itu akan menyinari kehidupan, karena Tuhan Yesus sendiri yang menjadi sumber terang yang sejati. Dan saat ini masih banyak sekali sesama kita membutuhkan terang kasih Tuhan, karena kehilangan banyak hal terutama kasih dan damai sejahtera dalam hidupnya, dan hanya dengan kerendahan hati dan sikap setia kepada kehendak Allah melalui setiap perkataan dan perbuatan akan mengubah gelap jadi terang, kebencian jadi kasih dan berdosa jadi bertobat. Sebagai manusia, kita penuh keterbatasan dan kelemahan, mintalah bimbingan Roh Kudus agar kita selalu dituntun-Nya. Ketika kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, maka kitapun telah menerima terang dari terang yang kekal, karena Tuhan Yesus hadir di dalam diri kita. Dan kitapun akan berubah menjadi anak-anak terang dalam kasih Allah. Seperti apa yang tertulis dalam Injil Yohanes 8:12 - Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Curahkanlah rahmat kasih-Mu kepadaku dan semoga dengan bimbingan Roh Kudus-Mu, aku jadi semakin dekat dan beriman kepada-Mu dengan menjalankan apa yang menjadi kehendak-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

Selasa, 29 Januari 2019

Mendengar dan Menyambut Firman Tuhan


Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
( Markus 4:20 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus menggambarkan, bahwa firman Tuhan itu seperti benih yang ditaburkan, sedangkan hati kita adalah lahannya. Benih yang ditaburkan itu akan bertumbuh dengan baik dan berbuah dengan banyak di atas lahan yang subur dan baik juga. Begitu juga dengan benih firman Tuhan tidak akan dapat hidup dan bertumbuh, apabila benih tidak berakar dalam hati kita, dan kitapun tidak akan mampu bertahan ketika sedang menghadapi pergumulan dan kesulitan. Dengan perumpamaan ini telah menunjukkan, bahwa kita dapat memupuk hati kita, agar supaya siap untuk menerima benih yang ditaburkan. Untuk itu, dengan memohon pertolongan dari Roh Kudus untuk mengubah dan membentuk kita untuk selalu rendah diri dihadapan siapapun, sehingga benih yang ditaburkan di dalam hati kita dapat menghasilkan akar yang dalam dan kuat serta dapat menghasilkan buah secara berlimpah seperti apa yang menjadi kehendak-Nya. Dan dengan selalu menjaga kesucian hati supaya hati kita tetap menjadi lahan yang subur, dan pada akhirnya firman itu akan menghasilkan buah kebaikan yaitu kehidupan yang terberkati oleh Allah hingga saat yang dijanjikan-Nya tiba ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ubahlah hatiku, supaya menjadi lahan yang baik dan subur bagi benih sabda-Mu untuk tumbuh dan berbuah, agar apa yang akan aku lakukan selalu dalam tuntunan dalam kebenaran-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Senin, 28 Januari 2019

Menjalankan perintah-Nya



Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
( Markus 3:34-35 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus menyadarkan kita sebagai anak-anak Allah harus mendengar dan menjalankan segala perintah-Nya, seperti apa yang dilakukan Tuhan Yesus sendiri dalam ketaatan kepada Bapa-Nya dalam mengabarkan Injil. Dan Tuhan Yesus juga mengingatkan kita, bahwa yang menjalankan kehendak Allah adalah saudara-Nya termasuk ibu dan saudara-Nya sendiri. Hal ini penting bagi kita yang ingin menjadi murid Tuhan Yesus dengan pembaptisan dan kitapun harus membuang segala hal dalam kehidupan yang lama dan harus memberikan tempat yang terutama bagi Tuhan Yesus dalam kehidupan kita yang baru. Dan jika lebih memprioritaskan cinta kepada yang lain, maka sudah pasti kitapun akan kehilangan cinta kasih Allah. Untuk itu, jangan merasa rugi atas apa yang kita korbankan dari hidup ini, tetapi ingatlah apa yang akan kita peroleh dari Allah dengan selalu bersyukur atas berkat-Nya yang sudah diberikan sebelumnya. Dan biarkan diri kita jatuh cinta kepada-Nya lebih dalam lagi di dalam hati kita, sehingga kita bisa mendapatkan lebih banyak cinta kasih, selain yang diberikan Allah dan juga sesama yang ada disekitar kita ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku untuk semakin mengenal dan mencintai-Mu dari hari ke hari, sehingga aku dapat menjalankan apapun yang akan Engkau perintah kepadaku, sehingga aku dapat merasakan rasa cinta itu bukan saja untuk diriku, tetapi sesamaku juga ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Menghujat Roh Kudus


Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."
( Markus 3:28-29 )

Melawan cinta kasih sama dengan menghancurkan diri sendiri, memang dalam kehidupan pribadi siapapun akan berbeda, ada yang jalankan dengan penuh banyak tantangan dan hambatan. Seperti ketika Tuhan Yesus berada di dalam sebuah rumah dengan kumpulan orang yang memerhatikan-Nya dan ketika Tuhan Yesus mengatakan sesuatu kebenaran, hal ini tidak dapat diterima orang ketika itu, karena belum semua orang menerima-Nya sebagai Anak Allah. Dan adalah dosa besar, jika tidak mengakui Tuhan Yesus adalah Juruselamat, tapi Tuhan Yesus tidak memaksakan kehendak-Nya. Dan hal ini sering terjadi dalam kehidupan kita lebih mengkhawatirkan apa kata orang daripada apa yang dikatakan oleh Tuhan, apalagi jika suara Tuhan itu tidak sesuai dengan keinginan dan harapan kita. Dan yang sering kita lupa adalah begitu banyak jebakan dan tipuan di dalam pergaulan kehidupan ini, jika kurang hati-hati dan berhikmat dengan kita akan jatuh dan tergelincir ke dalamnya. Tuhan Yesus adalah sumber hikmat yang akan menolong kita untuk membedakan hal yang baik dan tidak baik. Ketika kita berjalan dalam kasih-Nya, Dia yang akan menjamin dan memelihara hidup kita saat ini hingga tempat yang telah dijanjikan-Nya kelak saatnya tiba ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ampunilah aku, selama ini kurang peka sapaan-Mu, bimbing dan ubahlah hatiku supaya aku memiliki kepekaan seperti Engkau dan penuhi aku dengan Roh Kudus-Mu, agar aku dimampukan menyapa sesamaku seperti Engkau menyapa aku ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Jumat, 25 Januari 2019

Menjadi pekerja di Ladang-Nya


Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
( Lukas 10:2-3 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan perintah langsung kepada murid-muridNya dan kita sebagai murid-Nya juga untuk menjadi pembawa kabar sukacita Kerajaan Sorga dengan menjadi seorang pekerja yang baik di ladang Tuhan. Itulah keberadaan Tuhan Yesus yang akan hadir hidup kita, jika ikut memikul salib dengan menjalankan perintah-Nya. Untuk itu, kita harus melepaskan diri dari keterikatan duniawi kita masing-masing dengan menyadari, bahwa semua yang ada pada kita bersumber dari Allah sendiri, jadi kita dituntut untuk melepaskan semua yang dimiliki untuk mengikuti jalan-Nya. Kehidupan sekarang ini sudah diwarnai kemerosotan moral, dan hal ini bukanlah hal yang mudah untuk menjadi pembawa kabar sukacita Kerajaan Sorga, karena kitapun akan menghadapi berbagai tantangan dan ancaman dalam berbagai bentuk dan rupa. Tapi Sabda Tuhan hari ini merupakan bagian dari hidup orang yang beriman, dan kitapun akan diberikan kekuatan sampai keselamatan dan kehidupan yang kekal akan menjadi milik kita untuk selamanya. Untuk itu, apakah kita sudah benar-benar menghayati ajakan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita ? ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbinglah aku, agar dapat menjadi pekerja di ladang-Mu yang baik dengan menjauhi segala larangan-Mu dengan menjalankan apa yang menjadi kehendak dan perintah-Mu serta penuhi dan mampukan aku dengan Roh Kudus-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 24 Januari 2019

Memberitakan Injil ke segala mahluk


Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
( Markus 16:15-16 )

Inilah amanat agung yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus sebelum naik ke sorga kepada para murid-Nya, dan kita sebagai orang Katolik sudah tentu memiliki kewajiban yang sama dengan menjadi saksi kebangkitan-Nya. Dan kita percaya, bahwa amanat agung ini menjadi tugas setiap orang percaya dan beriman untuk dijalankan, karena kitapun adalah murid-muridNya yang terpilih. Dan bagaimana caranya kita pergi ke seluruh dunia untuk menjalankan amanat agung Tuhan Yesus, kalau kita berpikir hal ini tidak mungkin bisa kita lakukan. Bukan hal yang mudah, apalagi kalau kita sendiri tidak mau lebih dulu menjadi teladan sebagai murid Yesus yang memiliki kehidupan normal, rohani dan spiritual yang berpusat pada Yesus Kristus. Dengan menjadi murid Tuhan Yesus, kita pasti akan dilihat dan diperhatikan  oleh sesama, baik melalui dari setiap perkataan maupun perbuatan. Apakah perilaku kehidupan kita sudah mencerminkan teladan seperti yang diberikan Tuhan Yesus di dalam diri kita sebagai anak-anak-Nya ? Karena janji Tuhan bagi setiap orang yang percaya akan mengalami mujizat dan keselamatan dalam hidupnya ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Terima kasih dan syukur pada-Mu, karena berkenan menyelamatkan aku dari kedosaan, tuntun dan bimbinglah aku dalam jalan yg lurus dan benar dengan Roh Kudus-Mu agar aku tidak tersesat dan selalu mewartakan sabda-Mu ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Rabu, 23 Januari 2019

Berbuat baik setiap hari


Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.
( Markus 3:3-4 )

Seberapa berat apapun tantangan yang sedang kita hadapi saat ini, carilah dan lihatlah Tuhan Yesus yang akan menolong kita dari pergumulan yang dihadapi melalui kuasa dan perbuatan-Nya yang ajaib, bahkan melampau apa yang kita pikirkan dan bayangkan. Seperti Tuhan Yesus dengan belas kasihan-Nya menyembuhkan seseorang yang tangannya lumpuh sebelah di rumah ibadat pada hari sabat, tetapi hal ini telah menyebabkan ketegangan antara Tuhan Yesus dan petinggi agama Yahudi yang dipersalahkan-Nya, karena banyak aturan yang mengikat dalam kehidupan mereka dan Tuhan Yesus adalah orang Nazareth. Iman itu tidak boleh berdasarkan nalar dan kekuatan manusia, tetapi iman yang benar adalah tertuju dan bersandar kepada Allah dan kuasa-Nya, karena pertolongan dan perbuatan ajaib yang akan dilakukan Allah melampaui nalar dan kekuatan manusia. Dan jangan jadikan suatu aturan sebagai alasan untuk tidak melakukan perbuatan baik untuk menolong sesama yang dalam situasi mendesak, karena itu adalah kebiasaan yang tidak baik kita jalankan sebagai anak Tuhan ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Terima kasih dan syukur atas hukum cinta kasih yang telah Engkau berikan kepadaku, dan ajarilah aku untuk semakin mencintaiku, supaya akupun dapat dicintai oleh semua cinta yang diberikan oleh sesamaku ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

Mencari Yesus


Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
( Markus 3:7-8 )

Dalam bacaan Injil hari ini menggambarkan, bahwa banyak orang yang mengikuti Tuhan Yesus, dimana Dia telah melakukan banyak hal dalam mujizat penyembuhan. Dan orang yang berduyun-duyun datang kepada-Nya untuk memperoleh kesembuhan dari penyakitnya, bahkan dengan hanya sekedar menyentuh jubah-Nya. Ini menggambarkan kasih, kemurahan hati Allah dan kemuliaan Kerajaan Surga, dimana Allah sendiri yang datang untuk mencari dan melawat umat-Nya di tengah pergumulan yang dialami. Ada begitu banyak persoalan dalam kehidupan ini yang sudah tidak sanggup kita tanggung dan pikul sendiri lagi, ketika kita merasakan Tuhan Yesus hadir dalam kehidupan kita, maka damai sejahterapun juga ikut serta hadir pula. Karena keselamatan itu tidak diberikan oleh apapun dan siapapun di dunia ini, kecuali dari Tuhan Yesus. Karena itu, apakah saat ini masih ada sesuatu yang telah mengikat dalam hidup ini, sehingga kita tidak merasakan damai sejahtera ? Dengan beriman kepada Tuhan Yesus dan damai sejahterapun selalu hadir menyertai kita dalam kasih Allah sepanjang hidup kita ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau telah melimpahkan kasih-Mu kepadaku dengan berbagai mujizat yang terjadi. Semoga dengan bimbingan Roh Kudus-Mu, aku lebih semakin beriman kepada-Mu dan memberikan apapun yang terbaik untuk sesamaku ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

Senin, 21 Januari 2019

Manusia lebih penting dari hari Sabat


Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."
( Markus 2:27-28 )

Pada dasarnya apapun yang telah diciptakan Tuhan itu semuanya baik, termasuk hari atau waktu yang telah kita lewati, karena selalu dipenuhi kasih dan kebaikan Tuhan, jika kita menggunakannya untuk mewujudkan kebaikan kemuliaan-Nya bagi sesama. Dan waktu atau hari yang kita lewati dilewati, ada baiknya juga ada saat dimana kita datang dengan kerendahan hati dihadap-Nya untuk mendengar apa yang ingin Tuhan sampaikan dan melaksanakan apa yang menjadi kehendak-Nya. Jika setiap waktu adalah hari yang sibuk bagi kita, maka luangkan satu hari di mana kita datang kepada Tuhan dengan bersyukur atas penyertaan dan berkat kasih-Nya, karena waktu-waktu yang telah kita lewati itu Tuhan menjadi pusat dan sumber sukacita kita, bukan yang lain. Tuhan selalu menjawab doa kita dengan memberikan terbaik, tetapi kita sendiri sering kali kurang menyadari Tuhan yang telah merawat, mengasihi dan memenuhi segala kebutuhan hidup kita, sering kali juga kita lupa berterima kasih dan bersyukur atas semua itu. Untuk itu, marilah kita lakukan sesuai apa yang diajarkan Tuhan Yesus dalam hidup sehari-hari, dengan selalu bersyukur setiap waktu dan kesempatan, karena kita juga adalah anak-anak Allah yang penuh kasih seperti Tuhan Yesus ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau mengajarkan agar kasih menguasai hidupku, tuntun dan bantulah aku, agar menjadikan Kasih-Mu benar-benar hadir nyata  hidupku dan sesamaku ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

Minggu, 20 Januari 2019

Berpuasa


"Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
( Markus 2:18b-20 )

Ada waktu dan tempat untuk menjalankan puasa dalam masing-masing kehidupan beragama, karena salah satu cara agar lebih dekat dengan Tuhan. Dengan berpuasa kita bisa melepaskan kelekatan- kelekatan keduniaan yang dimiliki dalam diri kita, sehingga kita lebih bisa menguasai diri sendiri. Dengan puasapun melatih kesabaran, selalu memiliki kerendahan hati ketika menghadapi benturan dengan sesama dan merasakan sesama yang kekurangan. Tetapi masih banyak sesama yang melakukan puasa dengan tujuan tertentu untuk mencari sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Tuhan, dan ada juga yang melakukan puasa dengan memaksa Tuhan untuk mengabulkan apa yang menjadi kehendaknya. Mari kita menjalankan apa yang diajarkan Tuhan Yesus dengan baik, berpuasa bukan hanya sekedar tidak makan dan tidak minum, tetapi juga berpuasa berbicara hal-hal yang tidak baik dan berpuasa dengan berpikiran yang tidak baik juga. Agar puasa yang kita lakukan akan membawa kebaikan dan keselamatan bukan hanya untuk diri sendiri saja, tetapi juga sesama ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku untuk berpuasa dengan baik, agar aku selalu mempunyai iman yang semakin mendalam. Semoga dengan iman itu aku mampu menjalan kehidupan ini dengan lebih baik, dan menjadikan hidupku untuk pelayan sabda-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

Sabtu, 19 Januari 2019

Ikut Tuhan


Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.
( Markus 2:14-15 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengajak kita untuk belajar iman dari seorang pemungut cukai, Lewi yang bertobat kembali ke jalan kebenaran, setelah perjumpaannya dengan Tuhan Yesus. Dan kitapun juga harus menyadari dengan sepenuh hati, bahwa kita adalah orang-orang yang berdosa dan selalu mengulangi dosa yang sama. Siapapun pasti mempunyai masa lalu yang tidak baik, dan hal ini yang akan membuat kita merasakan tidak layak dihadapan Tuhan. Tetapi hari ini Tuhan Yesus mengingatkan seburuk apapun masa lalu kita, sehina dan seburuk apapun orang memandang kita, dan Tuhan Yesus yang akan memulihkannya dan menerima kita untuk menjadi murid-Nya, dengan demikian kitapun harus meninggalkan apa yang masih melekat pada diri kita. Di dalam Alkitab tidak ada cerita tentang murid-murid Tuhan Yesus yang mengalami kekurangan dengan meninggalkan segalanya termasuk pekerjaan. Dan Tuhan Yesus diutus Bapa-Nya untuk menyelamatkan orang yan berdosa, dan wafat di kayu salib untuk keselamatan kita. Seperti tertulis dalam Lukas 5:32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau telah menguatkan imanku, ketika aku bimbang dan ragu. Ubahlah setiap kekhawatiranku menjadi kekuatan agar hidupku dapat menjadi kesaksian kebangkitan-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 17 Januari 2019

Pelayanan yang tulus


Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
( Markus 2:4-5 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengajarkan arti sebuah pelayanan yang tulus dengan empat orang yang rela menggotong orang yang lumpuh dengan membuka atap rumah dan menurunkannya ke tempat dimana Tuhan Yesus berada. Melalui keteladanan keempat orang ini, kita akan belajar banyak tentang sebuah pelayanan yang memuliakan Tuhan dan peduli akan penderitaan yang dialami sesama. Dengan iman yang percaya dan berserah kepada Tuhan Yesus dan dengan iman pula yang menuntun untuk datang kepada Yesus untuk memohon belas kasihan-Nya. Hal ini mengajarkan kita, bahwa seberat apapun tantangan yang dihadapi baik dalam kehidupan maupun pelayanan yang dilakukan, jangan mundur dan jangan mudah menyerah, Tuhan sendiri yang bekerja dengan kuasa-Nya akan memberikan yang terbaik dan menguatkan kita. Memang ada saatnya kita merasakan dalam pergumulan, juga ada saatnya kita berubah untuk bertobat, ada saatnya kita merasakan kasih dan kebaikan Tuhan dengan taat dan setia akan perintah-Nya. Tuhan Yesus pun akan memperbaharui iman kita seperti orang lumpuh yang disembuhkan. Dan Tuhan Yesuspun selalu sabar menunggu anak-anakNya yang hilang untuk kembali pangkuan-Nya ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau telah memberikan contoh ketulusan yang diberikan ke empat orang menolong orang lumpuh itu, bimbinglah aku dengan Roh Kudus-Mu agar aku dapat peka dan tulus serta tanamkanlah sifat penuh kasih dalam hatiku agar hatiku bisa seperti hati-Mu yang kudus ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Aku mau disembuhkan


Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
( Markus 1:40-41 )

Dalam bacaan Injil hari ini, dengan iman penderita kusta sambil berlutut dengan kerendahan hati memohon Tuhan Yesus untuk menyembuhkan penyakitnya, ketika Yesus mendengar permohonan itu dan tergeraklah hati-Nya kepada si penderita kusta dan sembuhlah ia seketika. Karena Tuhan Yesus akan selalu datang menghampiri siapapun memerlukan belas kasih-Nya, dan siapapun yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus pasti hidupnya akan diubah, yang sakit disembuhkan, yang buta dicelikkan dan yang lemah dikuatkan. Apa yang telah dilakukan Tuhan Yesus itu sebenarnya ingin membuka mata kita, untuk melihat pergumulan yang ada disekitar lingkungan kita yang masih memerlukan perhatian. Orang-orang tersisih dan terbuang dari keluarga memerlukan sapaan kasih Allah melalui perantara kita, dan Allah sendiri yang akan hadir dan menyertai siapapun membutuhkan pertolongan-Nya. Hidup siapapun pasti pernah mengalami pergumulan dan kegagalan, dan Allahpun selalu siap untuk memeluk dan menolong dengan tangan kasih-Nya. Marilah kita menjalankan perintah yang telah diajarkan Tuhan Yesus dengan ketulusan hati, karena hal ini bukan saja berkenan di hati sesama, tetapi lebih berkenan di hati Allah...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Mampukan aku untuk berbagi pengharapan dan sukacita keteladanan-Mu kepada sesamaku, sehingga semakin banyak orang yang akan mengalami sukacita dengan mengenal-Mu sebagai satu-satunya jalan keselamatan ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Selasa, 15 Januari 2019

Menolong siapapun


Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
( Markus 1:30-31 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus melakukan mujizat penyembuhan terhadap Ibu Mertua Simon yang sakit demam, hal ini mengajarkan kita selalu mempunyai kerendahan diri untuk menolong siapapun yang membutuhkan bantuan. Dengan melakukan sesuatu yang dapat meringankan penderitaan sesama, kitapun telah mempermuliakan Allah dan kita juga akan dimuliakan sebagai anak-anakNya. Saat ini masih banyak sesama yang memiliki kerapuhan iman dalam menghadapi suatu masalah, gampang menyerah dan kehilangan harapan, ketika menghadapi pergumulan hidupnya. Ada satu hal terlupakan, apa yang telah mengikat dirinya dan masih sulit melepaskan, hal ini yang menghalangi jalan menuju dalam pertobatan untuk tertuju kepada Allah, karena kekayaan dan harta yang berkelimpahan, ego yang masih menguasai dirinya dengan takut kehilangan apa yang dinikmati dan dimiliki saat ini. Dengan pertobatan akan menjadi murid Tuhan Yesus dan taat dengan setia akan perintah-Nya, kitapun akan selalu merasakan damai sejahtera menyertai kita dimanapun berada, karena Tuhan Yesus selalu menyertai murid-murid yang baik kelakuannya dalam perbuatan dan pikiran maupun perkataan, karena hal ini akan lebih berkenan di hati-Nya yang kudus ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Senin, 14 Januari 2019

Penuh Kuasa


"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"_
( Markus 1:24-25 )

Dalam bacaan Injil hari ini, kita telah melihat apa yang telah diberikan Allah kepada Tuhan Yesus begitu besar dengan berkuasa diatas segala-galanya. Bahkan roh jahatpun mengakui Tuhan Yesus adalah Yang Kudus dari Allah, sehingga roh jahatpun tunduk kepada-Nya. Apa yang dilakukan Tuhan Yesus itu menunjukkan, bahwa Kerajaan Allah sudah hadir di tengah kita yang percaya kepada-Nya. Dan Dia juga datang untuk membebaskan kita dari pengaruh roh jahat yang mulai bekerja dengan berbagai rencana untuk mengacau kehidupan siapapun masuk ke dalam pengaruh jahatnya. Karena itu, akhir-akhir ini semakin banyak sekali orang-orang yang melakukan perbuatan yang tercela, dan bagian yang tersulit dan terberat dari hidup manusia adalah kekalahan dari pengaruh godaan roh jahat yang memberikan kenikmatan duniawi sesaat yang menyesatkan. Karena itu, selama masih ada kehidupan di dunia ini, roh jahat akan selalu berusaha menguasai pikiran dan akal budi kita. Untuk itu, berserah diri dan pasrah seutuhnya kepada Tuhan Yesus, dan jalan keselamatan tidak dapat diberikan allah manapun dan siapapun, sebab hanya Dia yang dapat memberikan yang terbaik untuk menyelamatkan kita dan pada akhirnya kita adalah anak-anak Allah yang akan hidup berbahagia di bawah naungan tangan kasih-Nya, Yang Kudus dari Allah ...


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Minggu, 13 Januari 2019

Meninggalkan kehidupan lama



Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
( Markus 1:14-15 )

Menjadi murid Tuhan Yesus itu tidak mudah, karena harus memikul salib kehidupan. Untuk itu, banyak orang yang masih merasakan bimbang dan ragu mengikuti dan menjadi murid-Nya, karena masih tergoda oleh kenikmatan dosa dan duniawi, sehingga sulit untuk meninggalkan apa yang telah dinikmati dan dimiliki saat ini. Tapi dalam bacaan injil hari ini, Tuhan Yesus memanggil dan mengajak kita untuk bertobat dan mengubah dengan memperbarui kehidupan yang sebelumnya menjadi kehidupan yang baru dengan tidak melihat seberat apapun dosa yang telah dilakukan, siapa dan bagaimana pekerjaan kita. Sebab tidak ada manusia yang sempurna, dan siapapun perlu bertobat karena manusia sering lupa akan dosa yang diperbuat dan sering mengulangi perbuatan dosa yang sama. Di hadapan Tuhan Yesus, siapapun dapat menjadi saksi kebangkitan-Nya, dan janganlah kita merasa tidak layak untuk menerima panggilan-Nya. Mari kita tinggalkan kehidupan yang lama dengan mengikuti perintah Tuhan Yesus, kehidupan yang penuh pengharapan dan sukacita, kehidupan yang lebih berkenan dihadapan Allah, karena secara tidak langsung kita telah membawa Kabar Gembira Kerajaan Allah ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau telah membuka hatiku untuk bertobat, dan ajarilah aku untuk selalu meninggalkan hidupku yang tidak terpuji dan menjalankan kehidupan yang terberkati dengan kerendahan hati, supaya aku dapat mengikuti apa yang menjadi kehendak-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Sabtu, 12 Januari 2019

Kerendahan Hati Yohanes


Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
( Yohanes 3:27-28 )

Bagi orang-orang yang berambisi akan berusaha menjadi nomor satu dan yang terbaik, terpandang dan terbesar, supaya bisa dilihat dan dihargai oleh sesamanya. Dan orang-orang tersebut akan terus bersaing dan berlomba untuk mencapai apa yang diinginkannya, bahkan dengan menggunakan cara yang benar hingga cara tidak benar, seperti menjatuhkan teman atau sahabatnya sendiri. Tetapi bacaan Injil hari ini mengajarkan kita untuk memiliki teladan kerendahan hati, seperti Yohanes yang mengakui kehadiran Tuhan Yesus dan mengatakan dirinya bukan Sang Mesias yang telah dinanti-nantikan kedatangan-Nya, dan Yohanes tidak membanggakan dan menyombongkan dirinya, bahkan merendahkan dirinya. Bagi Yohanes yang tunduk kepada kehendak Allah, karena tugasnya hanya mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus. Sikap teladan dan kerendahan hati Yohanes seperti itu, patut untuk kita contoh dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak selalu menimbulkan perselisihan yang sebetulnya tidak perlu terjadi. Untuk itu, kita harus merasa bagian dari yang paling terkecil dihadapan Allah dan sesama, karena hanya dengan merasa bagian yang paling terkecil itu, kitapun akan merasa kemuliaan dari Allah dan kasih dari sesama ...


Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau telah ajarkan aku untuk hidup dalam kasih dan biarkanlah kasih menguasai hidupku. Aku menyerahkan diriku sepenuhnya kepada-Mu, supaya aku lebih mengenal Engkau lebih dalam lagi seperti Engkau mengenal diriku ...
Amin ..


renungan oleh : Theo

Jumat, 11 Januari 2019

Mujizat datang dari Iman


Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
( Lukas 5:13 )

Penyakit kusta, siapapun pasti akan merasakan takut tertular, tetapi dalam bacaan Injil hari ini penderita kusta dengan iman yang luar biasa memohon Tuhan Yesus untuk mentahirkannya dan seketika itu sembuh dari penyakitnya. Mujizat itu datang dari iman, dan hal ini mengajarkan bahwa manusia itu banyak sekali kelemahannya dan selalu mengandalkan kasih dan kemurahan hati Allah. Sebenarnya pesan yang ingin disampaikan Injil hari ini adalah Tuhan Yesus bukan saja mentahirkan orang kusta, tetapi Dia juga datang untuk mentahirkan dosa-dosa kita yang bisa mengakibatkan dendam dan hidup dalam kebencian, kemunafikan serta kesombongan. Sebuah kehidupan adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Allah, untuk itu dengan memohon pengampunan dan kesembuhan seperti orang kusta itu, maka kitapun akan selalu dituntun menuju jalan keselamatan dan sampai pada tujuan terakhir kehidupan yang kekal, sebuah tempat keabadian yang telah disediakan-Nya. Seperti janji-Nya dalam Yohanes 14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau telah mentahirkan aku dari segala noda-dosaku, dan Engkau telah berjanji untuk memberikan hati dan roh yang baru. Aku datang bersimpul dan memohon dihadapan-Mu, agar Engkau mengubah hatiku seperti apa yang menjadi kehendak-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 10 Januari 2019

Damai Sejahtera hanya dari Tuhan


Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku.
Lukas 4:17-18 )

Perjalanan hidup yang kita alami setiap hari dalam perjumpaan dengan sesama, melihat dan juga mendengar kesulitan yang dialami sesama, bahkan dengan memberikan pertolongan yang sekecil apapun, merupakan suatu anugerah yang terbesar yang ingin Allah sampaikan dengan perantaraan kita. Karena kita hidup bukan untuk diri sendiri lagi, tetapi untuk sesama juga. Dan Allah sungguh hadir di dalam setiap pergumulan yang dialami oleh siapapun dan setiap kelemahan akan diteguhkan-Nya. Karena Allah menghendaki hidup kita dalam damai sejahtera, tapi sayangnya, masih banyak sesama yang belum mengalami damai sejahtera itu, karena ambisi dalam hidupnya yang masih terikat dengan harta dan keduniawian. Sesungguhnya damai dan sejahtera sudah hadir di dalam hati kita masing-masing, ketika kita menjadi murid Tuhan Yesus. Dan hanya Tuhan Yesus yang bisa memberikan damai sejahtera yang sejati, bukan manusia atau allah lain. Maka dari itu, serahkanlah hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan Yesus dengan beriman kepada-Nya, maka hidup kitapun akan mengalami sukacita yang luar biasa, karena Dia selalu menepati janji-Nya ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau yang membawa sukacita dan jalan terang bagi hidupku, dan mampukan aku untuk membagikan sukacita hidupku kepada sesama. Jauhkan aku dari kesombongan dan ingin menang sendiri dengan menyakiti sesamaku, dan berikan aku sebuah hati yang penuh kasih dan kesabaran ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo