Rabu, 27 Juni 2018

Menjalankan Perintah-Nya


Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
( Matius 7:21 )

Jika kita percaya Tuhan Yesus adalah juruselamat manusia yang diutus Bapa-Nya, untuk membebaskan dosa manusia, maka kitapun harus taat dan setia dengan menjalankan perintah-Nya. Dan bagaimana Tuhan bisa mengenali kita sebagai anak-anakNya, jika kita tidak memiliki ketaatan dan masih mementingkan kesenangan duniawi dengan hidup seperti kehendak diri sendiri. Kehidupan mendatang bukan ditentukan oleh harta kekayaan yang telah kita miliki saat ini, tapi apa yang telah kita lakukan selama masih diberikan nafas kehidupan. Untuk itu, hendaklah kita membangun relasi yang baik dengan berbagi kasih untuk sesama, karena hal ini akan lebih berkenan di hati Tuhan. Hati yang tulus, ketika selalu bersyukur dengan sekecil apapun berkat yang diterima, dan hati tidak akan rapuh, ketika rajin mendengar Firman-Nya, selalu berdoa dalam ibadah serta menjalankan perintah-Nya. Seperti tertulis dalam Sabda Tuhan dalam Injil Yohanes 3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi 

renungan oleh : Theo


Dari buahnya kita akan mengenal mereka


Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri ?
( Matius 7:15-16 )

Sekarang ini masih ada sesama yang menggunakan kesempatan untuk menghujat sesamanya, bahkan sampai merusak sarana peribadatan. Hal ini sudah diingatkan Tuhan Yesus, agar kita bisa membedakan mana kawanan domba dan kawanan kambing, sama halnya membedakan kelakuan seseorang dari perbuatannya yang baik atau perbuatannya yang buruk. Karena kita tidak bisa menilai seseorang dari tutur katanya yang manis atau penampilan yang memikat, hanya untuk menutupi keburukan sikapnya. Demikian juga dengan iman, perbuatan yang baik dihasilkan dari buah iman yang sejati dengan penuh keyakinan dan percaya kepada Allah. Karena keselamatan itu datangnya dari iman, dan dengan apa yang dilakukan akan lebih bisa berkenan di hati sesama, apalagi di hati Tuhan. Seperti tertulis Sabda Tuhan dalam Injil 1 Yohanes 4:4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo


Senin, 25 Juni 2018

Jalan menuju keselamatan


Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
( Matius 7:13-14 )

Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus mengingatkan jalan keselamatan kekal bukan melewati jalan yang lebar, tetapi jalan sempit yang sulit dilewati. Hidup adalah pilihan, dan perjalanan hidup siapapun selalu diwarnai dengan liku-liku dan tidak selalu berjalan dengan mulus, dan mencapai tujuan hidup membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Dan siapapun akan berusaha mencari kebahagiaan dalam kehidupannya dengan berbagai cara, mulai dari cara yang benar hingga jalan yang sesat yang pada akhirnya banyak yang mengalami kehancuran dalam hidupnya. Dan jalan yang menuju kebinasaan lebih mudah ditemukan, karena lebih mudah mendapatkan kenikmatan dunia daripada jalan yang menuju keselamatan. Dan yang harus menjadi dasar kehidupan kita adalah beriman kepada Tuhan Yesus, sebagai jalan keselamatan hidup untuk siapa yang percaya kepada-Nya. Untuk itu, hanya dengan pertobatan dengan percaya kepada kepada-Nya, karena sekecilpun yang kita lakukan tidak akan disembunyikan dihadapan Allah. Seperti tertulis Sabda Tuhan dalam Injil Lukas 12:2 Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo

Minggu, 24 Juni 2018

Menghakimi orang lain


Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui ?Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
( Matius 7:3-4 )

Kelemahan setiap manusia adalah lebih mudah melihat kesalahan sesama daripada melihat kesalahan sendiri, bahkan dengan lebih mudah menghakimi sesamanya daripada menghakimi pada diri sendiri. Kebiasaan yang buruk adalah dengan selalu melihat hal yang negatif dari sesama, seperti diri sendiri yang paling benar diantara sesamanya. Hal ini disebabkan, oleh karena kesombongan dan tinggi hati, karena merasa derajat dirinya lebih tinggi dibandingkan dengan sesamanya. Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus memperingatkan agar kita tidak menghakimi dan melihat kesalahan sesama seperti keinginan kita sendiri, karena Dia sendiri juga tidak berhak untuk menghakimi siapapun sendirian, tetapi bersama dengan Bapa-Nya yang ada di dalam sorga. Seperti yang tertulis dalam Injil Dalam Injil hari ini, Yohanes 5:30  Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo


Besar Kasih Allah


Bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,  tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."
( Lukas 1:58b-60 )

Setiap keluarga pasti akan mempersiapkan proses kelahiran anaknya dengan baik, mulai dari nama hingga segala keperluannya. Begitu juga Allah telah mempersiapkan Yohanes Pembaptis untuk menyambut kelahiran Putera-Nya, Yesus Kristus. Yohanes Pembaptis yang dilahirkan dari pasangan kudus, Elisabet dan Zakharia yang sebetulnya sudah tidak mungkin mempunyai anak, karena usia Elisabet tidak muda lagi. Dan cinta kasih Allah Bapa yang dikaruniakan kepadanya bukan hanya sebatas dari harta duniawi saja, tetapi harta kesalehan yang menghasilkan buah kebaikan yang berlimpah menuju jalan keselamatan untuk sesama. Karena itu, Allah akan selalu mendengar dan memberkati doa dan harapan siapapun yang percaya akan kasih dan penyertaan-Nya. Hal ini tertulis sabda-Nya dalam Injil Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo


Sabtu, 23 Juni 2018

Berhenti kuatir


Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian ?
( Matius 6:25 )

Hari-hari terakhir ini, kita melihat banyak sekali hal yang membuat siapapun akan merasa kekuatiran dalam kehidupannya. Kekuatiran yang dialami dengan apa yang dirasakan, apa yang dilihatnya setiap hari, dan hal ini bisa mengakibatkan rasa kurang percaya lagi pada dirinya sendiri dan melemahkan iman kepercayaannya akan penyertaan Tuhan. Dan musuh terutama manusia adalah kurang iman dan rasa ketakutan dalam hidupnya, takut kehilangan harta kekayaan, masa depan, kehilangan pekerjan dan orang yang dikasihinya dan masih banyak hal yang selalu dipikirkannya. Mungkin satu hal yang terlupakan, bahwa hidup ini adalah suatu berkat terindah dari Tuhan. Kekuatiran, suatu kegelisahan dan kecemasan dalam kehidupan dengan rasa takut akan terjadi hal buruk yang sebetulnya belum tentu akan terjadi. Kitapun tidak pernah akan tahu apa yang akan terjadi semenit lagi, besok atau hari selanjutnya. Namun, ketika tiba saatnya, Dia akan memberikan segalanya yang terbaik sesuai dengan rencana-Nya yang terjadi


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo


Minggu, 10 Juni 2018

Memberi tanpa Pamrih



Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
( Matius 10:7-8 )

Setelah menerima Sakramen Pembaptisan, kita telah menjadi murid Tuhan Yesus seperti dua belas Rasul-Nya dan akan mendapat tugas yang sama dalam menjalankan misi perutusan, untuk mewartakan kabar sukacita Kerajaan Allah. Agar supaya siapapun akan percaya, bahwa Tuhan Yesus yang diutus Bapa-Nya telah membawa keselamatan Kerajaan Sorga, untuk menyelamatkan orang berdosa, menyembuhkan orang sakit dan mengusir kuasa kegelapan. Dan kita sebagai murid Tuhan Yesus yang sudah percaya dengan Sabda-Nya akan merasa kehadiran Allah dan melihat berbagai mujizat yang akan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini akan menguatkan dan semakin percaya diri menghadapi segala tantangan dalam menjalani perintah-Nya, karena hal ini akan menaburkan kebaikan untuk sesama dan juga untuk diri kita sendiri. Berbagi kebaikan tanpa pamrih bukan hanya untuk sesama yang kita senangi atau seiman, tapi yang terutama untuk sesama yang memusuhi kita, karena Allah yang menciptakan seisi bumi ini dan memberikan seluruh isinya kepada kita, tanpa pilih kasih

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi


renungan oleh : Theo



Jumat, 08 Juni 2018

Memikul Salib Kehidupan



Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
( Yohanes 19:34-35 )

Tuhan Yesus telah menjalankan misi-Nya seperti apa yang menjadi kehendak dari Bapa-Nya, supaya genaplah nurbuat apa yang tertulis dalam Kitab Suci dalam Perjanjian Lama. Tuhan Yesus telah mengalami penyiksaan dan penderitaan yang luar biasa dengan memikul salib dari rumah Pilatus hingga Bukit Golgota, dan kematian-Nya bukan di tangan Algojo yang menyiksa-Nya, tapi Dia sendiri yang menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya. Menjadi murid Tuhan Yesus, kitapun harus memikul salib kehidupan masing-masing seperti mengikut jalan salib-Nya. Karena Tuhan Yesus telah menunjukkan kasih dan anugerah dari Allah kepada orang berdosa, dengan darah dan air lambung yang mengucurkan dari lambung-Nya yang ditombak, itulah yang menyucikan dosa dan membawa keselamatan untuk kita dan dunia. Untuk itu, hendaklah kita bersama-sama berjuang dengan salib masing-masing, agar semakin terpanggil untuk mewartakan kasih Allah untuk sesama kita, terutama yang belum mengenal kasih-Nya, agar semua orang tahu tempat yang tepat untuk bertumbuh iman dan kasih

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo


Rabu, 06 Juni 2018

Cinta Kasih melalui perbuatan


Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.
( Markus 12:30-31 )

Firman hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan hukum cinta kasih kepada kita. Buah dari iman adalah cinta kasih, dan Allah selalu hadir dalam kehidupan yang penuh dengan cinta kasih, karena hubungan baik antar sesama dan terlebih kepada Allah. Dan kita ini adalah milik Allah dan apa yang terjadi pada diri kitapun adalah juga kehendak dari Allah. Cinta kasih itu indah dan mengajarkan ketulusan, jika kita memiliki kerendahan diri, sangkal diri dan mengakui, bahwa kita tidak ada artinya apa-apa di hadapan Allah. Sebuah cinta kasih itu harus diberikan tanpa pamrih dalam ketulusan dan membutuhkan pengorbanan tanpa batas, seperti Tuhan Yesus yang telah memberikan contoh hidup-Nya dengan rela menyerahkan nyawa-Nya hingga wafat di kayu salib, demi menebus dosa kita. Itulah yang diajarkan Tuhan Yesus, seperti bagaimana Dia mengasihi Bapa-Nya dan kita sebagai murid-muridNya. Dan cinta kasih itu sesungguhnya bukan hanya terucap sebatas di bibir saja, tetapi melalui perbuatan dan karya yang nyata kepada siapa saja, dan Tuhanpun tidak pernah membedakan baik dan buruknya kita, karena Allah adalah kasih

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo

Selasa, 05 Juni 2018

Selalu dekat dengan Allah


Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub ?
( Markus 12:25-26 )

Kematian dan ajal adalah rahasia Ilahi yang tidak bisa diungkapkan oleh siapapun, tetapi banyak sekali orang yang berusaha mengungkapkan misteri kematian. Sebenarnya kematian itu awal kehidupan dengan alam yang baru menuju kekekalan bersama dengan Allah, setelah mengakhiri penziarahan hidup di dunia. Dan perbedaannya, kehidupan sebelum alam kematian, kita bersekutu dengan sesama manusia dan sesudah memasuki alam kematian, roh kita akan bersekutu dengan Allah dan para Kudus. Sebagai umat yang beriman, hendaklah memahami misteri alam kematian dan kehidupan di dunia adalah terjadi karena kehendak Allah. Oleh karena itu, berusahalah selalu dekat dengan Allah yang mengasihi dan menyayangi kita dengan tanpa batas, untuk itu diperlukan penyerahan diri dalam kepasrahan kepada Tuhan. Karena Allah yang kita imani adalah Allah orang hidup yang mengorbankan Putera Tunggal-Nya, demi menebus dosa-dosa manusia, agar kita semua beroleh hidup kekal bersama-Nya nanti.

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo

Senin, 04 Juni 2018

Anak Allah dan Anak Bangsa


Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
( Markus 12:17 )

Firman Tuhan hari ini mengajarkan, bahwa Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk bertindak lebih bijaksana, untuk membedakan mana kewajiban kita sebagai anak Allah dan anak bangsa. Dan sebagai anak-anak Allah, kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi serta kekuatan kita melebihi segalanya, seperti Allah mengasihi melebihi apa yang kita pinta kepada-Nya. Dengan mengasihi Allah dan menjalankan perintah-Nya merupakan suatu kewajiban dengan melakukan apa yang terbaik sebagai anak bangsa, dan kitapun harus patuh dan taat kepada negara dengan peraturan yang dibuat pemerintah dan taat menjalankan hukum yang berlaku dengan hidup bertoleransi antar hidup beragama serta memberikan apa yang menjadi hak dan kewajiban kita terhadap negara. Jika kita sungguh mengasihi Tuhan dengan ketulusan, kitapun harus mengasihi apa yang ada dihadapan dengan kasih yang paling dalam juga

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo

Minggu, 03 Juni 2018

Tidak setia kepada Tuhan


Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
( Markus 12:9-11 )

Firman Tuhan hari ini, tentang kesetiaan dengan perumpamaan Tuhan Allah sebagai pemilik kebun Anggur dan kita sebagai penggarap pohon Anggur yang sudah tidak setia dan tidak taat lagi kepada pemiliknya, karena masih kedagingan dan ingin menguasai sesuatu yang sebetulnya bukan hak miliknya dengan cara yang tidak benar. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sering terjadi, karena tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki saat ini dan merampas hak sesama untuk kepentingan diri sendiri. Tetapi Allah dengan kasih yang penuh kesabaran selalu menyapa kita, supaya datang kembali kepada jalan kebenaran-Nya, bahkan mulai dari zaman para Nabi hingga mengutus Tuhan Yesus, Putera Tunggal-Nya hanya untuk menunjukkan jalan kebenaran hidup, dan Tuhan Yesus sebagai pusat kehidupan kita yang telah memberikan contoh yang terbaik dengan rela mengorbankan nyawa-Nya sampai wafat di kayu salib, demi menebus dosa kita. Untuk itu, marilah kita ikuti teladan Tuhan Yesus dengan mulai hidup mengereja dan takut kepada Allah dengan menjauhi ketamakan dan keinginan duniawi yang menyesatkan, karena apapun yang kita lakukan di dunia tidak akan pernah lolos dari penghakiman-Nya.

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo

Jumat, 01 Juni 2018

Memeriksa Batin kita


Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
( Markus 11:24-25 )

Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk berdoa dengan baik kepada Bapa-Nya. Hal yang terpenting sebelum kita berdoa, adalah periksa bathin diri sendiri dengan segala kerendahan diri, apakah hati kita sudah memiliki hati yang bersih dengan ketulusan untuk mengampuni diri sendiri dan juga mengampuni setiap orang yang telah menyakiti kita. Karena hanya memiliki cinta kasih, kita akan sadar dengan mengampuni sesama, diri kita itu tidak lebih baik daripada sesama dan sangat rendah di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan Yesuspun mengajarkan Bapa kami kepada kita, doa yang paling sempurna untuk memuliakan Bapa-Nya. Dan Tuhan Yesus juga menjanjikan, bahwa setiap permohonan orang beriman akan dijawab oleh Bapa-Nya. Olah karena itu setiap kali berdoa, kita harus percaya setiap doa yang diucapkan selalu didengar Tuhan. Jika permohonan kita belum juga dikabulkan, bukan berarti Tuhan tidak peduli lagi, tapi Dia sudah mempersiapkan sesuatu yang lebih dari yang kita minta dan akan diberikan pada saat yang tepat 


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo