Rabu, 20 Maret 2019

Berkelimpahan Harta


Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
( Lukas 16:22-23 )

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus mengingatkan, bahwa memiliki kelimpahan harta seharusnya dipergunakan untuk kemuliaan Tuhan dan sesama yang mengalami kekurangan. Saat ini terdapat jurang yang dalam antara yang kaya dan miskin, dengan memiliki kelimpahan harta bisa membuat siapapun menjadi egois dan menutup mata hatinya terhadap kepedulian sesamanya, karena kebanyakan dari orang kaya itu tertuju hidupnya hanya untuk menambah kekayaan yang dimilikinya, sedangkan orang miskin hidupnya hanya bisa pasrah dengan harapan dan impian saja. Seperti kisah Lazarus dan orang kaya, ketika keduanya meninggal Lazarus yang mengalami penderitaan semasa hidupnya memperoleh kemuliaan bersama Tuhan, karena meski di dunia menderita ia tidak melepaskan imannya kepada Tuhan sampai akhir hidupnya. Sebaliknya orang kaya saat hidupnya berkelimpahan harta harus mengalami penderitaan, karena selama semasa hidupnya dipikirkan hanyalah harta saja dan tidak berbelas kasih kepada sesama yang kekurangan. Jadi apa artinya memiliki harta yang berlimpah, jika pada akhirnya harus mengalami binasa dan pada akhirnya masuk neraka ? Seperti tertulis dalam Kitab Injil Lukas 9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri ? ...

Doa ...
Ampunilah aku yang sering kali kurang peka dan sering tidak peduli dengan sesama yang membutuhkan uluran tanganku. Tuntunlah aku dalam segala kekuranganku, supaya aku lebih peka dengan apa yang menjadi kehendak-Mu ...

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Minggu, 17 Maret 2019

Murah hati


Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik ... dan seterusnya
( Lukas 6:36-38 )

Dalam bacaan Injil hari ini, kita diajarkan untuk bersikap murah hati dan tidak menghakimi sesama. Bermurah hati itu bukan hal yang mudah, karena masih dikuasai ego sering kali kita merasa diri sendiri lebih sempurna daripada lainnya, sehingga tidak bercermin pada yang telah dilakukan diri sendiri lagi, sehingga mudahnya melihat kesalahan sesama. Dan disadari atau tidak, hal ini tidak akan menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih baik di hati Tuhan maupun sesama. Terkadang kita menghadapi sesama yang menjengkelkan, dan kelemahan kita adalah dengan mudah menghakimi yang seharusnya secara tidak langsung hal ini akan mengajarkan arti sebuah kemurahan hati dalam pengampunan. Kehidupan telah mengajarkan banyak arti dengan apa yang ada terjadi disekitar kita seperti apa yang telah diajarkan Tuhan Yesus, walaupun hal ini sulit untuk dijalankan, tetapi melewati proses waktu dengan apa yang kita alami setiap hari, maka hidup kitapun akan dimurnikan menjadi lebih sempurna dari sebelumnya dengan menjadi anak-anak Allah yang murah hati seperti Bapanya yang bermurah hati kepada segala ciptaan-Nya ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbinglah aku yang masih belum sepenuhnya menjalankan perintah-Mu, dan ubahlah aku menjadi pribadi yang murah hati dan penuh pengampunan. Sehingga aku dapat mengasihi sesamaku seperti apa yang menjadi kehendak-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Jumat, 15 Maret 2019

Menjadi penuh Kasih


Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
( Matius 5:43-44 )

Sekarang ini dengan mudahnya kita melihat sesama yang saling menghakimi dan saling menghukum satu dengan lainnya, dan yang kuat menekan yang lemah, yang kaya menindas yang miskin, bahkan hanya dengan memiliki prinsip hidup dan pendapatan yang berbeda terjadi intimidasi dan permusuhan. Seakan-akan dunia ini hanya berisi kebencian, dendam dengan serakah dan sudah melupakan kasih yang diajarkan Tuhan. Untuk itu, bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus kembali mengajarkan kasih, agar supaya kembali melipatgandakan kasih dan perbuatan baik dalam kehidupan kita masing-masing. Dan Tuhan Yesus adalah teladan kasih yang luar biasa dalam hidup-Nya, dimusuhi dan dianiaya bahkan sampai wafat di kayu salib, tapi Dia tidak pernah membalas kejahatan yang diterima-Nya dengan kejahatan, bahkan mendoakannya. Sebagai anak-anak Allah dan hendaklah kita juga mewarisi sifat dan karakter dari Tuhan Yesus, sebab Tuhanpun tidak pernah memberikan perintah untuk melakukan perbuatan yang tidak baik, karena hal ini tidak akan menyelamatkan kita.

Hanya dengan iman dan menjalankan kasih ajaran-Nya yang akan menyelamatkan, dan hal ini bukan hanya berkenan di hati Tuhan, tetapi di hati sesama kita ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbinglah aku untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya seperti apa yang Engkau kehendaki. Dan berikan aku hati yang penuh kasih, agar aku dapat menikmati kesempurnaan kasih-Mu dan membagikannya kepada sesamaku ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 14 Maret 2019

Merasa benar


Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
( Matius 5:20-21 )

Dalam kehidupan ini, masih ada orang yang membanding-bandingkan dirinya dengan kehidupan sesamanya, sehingga terlupakan arah tujuan dan hidupnya yang telah diberikan Tuhan. Apa yang dilakukan itu hanya untuk memuaskan dirinya sendiri, akan tetapi hal ini tidak berguna untuk membangun kualitas hidupnya. Ketika kita mau membangun kualitas hidup yang baik, bandingkanlah diri kita dengan sesama yang kualitas hidupnya lebih baik dari kita, bukan dengan membandingkan dengan sesama yang berkualitas lebih rendah dari diri kita. Karena sering berada posisi kedudukan yang tinggi, dengan mudah dan berbagai alasan bagi kita untuk lupa diri dan mengabaikan serta meremehkan orang lain yang dianggap tidak penting. Dan mudah bagi kita untuk meluangkan waktu, melayani sesama yang kita anggap penting, atau yang kita harapkan membawa keuntungan. Hal ini bukan hanya meracuni pikiran dalam tindakan yang dapat menyebabkan hilang kendali, tetapi bisa juga membunuh karakter sesama. Untuk itu, kita perlu untuk belajar mengendalikan diri sebagai anak-anak Allah, karena perbuatan ini bukan saja tidak berkenan di hati Tuhan, tetapi juga di hati sesama kita. Karena Allah adalah kasih ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarlah aku untuk selalu mempunyai kerendahan diri dan jauh dari kesombongan, dan bimbinglah aku untuk mampu membangun hidupku seperti apa yang kehendak-Mu ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Rabu, 13 Maret 2019

Kurang Percaya


Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
( Matius 7:7-8 )

Dalam kehidupan siapapun pasti pernah menghadapi berbagai pergumulan yang sering membuat kita menjadi kurang percaya lagi pada diri sendiri dan Tuhan, karena doa permohonan kita yang minta belum terjawab. Apapun yang terjadi dalam hidup kita masing-masing kadang kala memang di luar rencana dan kehendak kita, terkadang apa yang dikehendaki Tuhan juga tidak sesuai dengan permohonan doa kita, sehingga hal ini bisa membuat kita menyangkal kasih-Nya dan kitapun enggan berdoa kepada-Nya, karena tidak memperoleh apa yang kita butuhkan dalam permohonan. Melalui bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus telah menunjukkan kemurahan hati-Nya kepada siapa saja yang memohon belas kasih-Nya. Dan kitapun harus percaya dengan memohon dengan kerendahan hati, Tuhanpun akan memberikan yang terbaik apapun bentuknya, walaupun terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita minta. Karena apapun yang akan Tuhan berikan adalah jawaban yang terbaik seperti apa yang menjadi kehendak-Nya, dengan demikian kitapun akan mampu melihat dan merasakan kasih-Nya yang sudah berkelimpahan dalam hidup kita sebagai anak-anak Allah ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Aku percaya bahwa Engkau akan memberikan apa yang terbaik dalam setiap permohonan doaku. Ajarilah aku untuk memberikan yang terbaik kepada sesama, seperti Engkau memberikan apa yang terbaik dalam kehidupanku ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Selasa, 12 Maret 2019

Meminta Tanda


Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.
( Lukas 11:29b-30 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengatakan keheranan-Nya, karena orang-orang Farisi dan ahli Taurat menuntut tanda Nabi Yunus dan mujizat yang bisa dilihat nyata untuk memuaskan keingintahuannya, sehingga tidak mau bertobat dan tidak percaya kepada-Nya. Tanda yang diberikan oleh Nabi Yunus adalah tanda pertobatan orang-orang Niniwe, sedangkan kehadiran Tuhan Yesus adalah tanda kehadiran Allah sendiri untuk mempertobatan kita semua. Dan Tuhan Yesus sendiri menjadi tanda bagi dunia, bahwa kerajaan Allah sudah datang. Ketika manusia menempatkan dirinya melebihi sesamanya sudah dikuasai dosa dan keangkuhan, dan masa Prapaskah adalah masa yang tepat untuk berubah dan pertobatan. Bertobat adalah tanda keselamatan dan menyelamatkan manusia dari jauh Allah dan menjadi anak-anak Allah, dengan demikian hidup kita akan lebih berkenan dan pantas dihadapan-Nya, dan Diapun akan senantiasa selalu hadir di dalam hati kita dan orang-orang yang di sekitar kita. Bertobatlah, selama masih diberikan waktu dan kesempatan. Karena kitapun tidak pernah akan tahu, apa yang terjadi satu menit, 5 menit atau satu jam ke depan ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbinglah aku yang banyak kelemahan ini dan ubahlah serta bentuk hatiku hanya selalu terarah kepada-Mu saja, agar aku hanya mengikuti jalan kebenaran-Mu dengan segala kekurangan dan apa ada dalam diri-ku ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Senin, 11 Maret 2019

Doa yang "to the point"


Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat ...
( Lukas 6:9-13a )

Doa Bapa Kami adalah seuntai doa yang paling sempurna dan menjadi doa yang terutama, karena diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri, karena kita diajak untuk merefleksikan diri sendiri dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama serta lebih mengajak kita untuk melakukan dan menerima apa yang menjadi kehendak Tuhan, Doa Bapa Kami begitu sederhana dan sesuai dengan apa yang akan kita mohonkan kepada Tuhan, dan ketika berdoa Bapa Kami hendaklah disertai dengan persembahan jiwa dan hati yang seutuhnya. Di dalam Doa Bapa Kami ada beberapa permohonan, harapan kepada Tuhan dan pengampunan untuk diri sendiri seperti mohon rejeki dan mohon agar dijauhkan dari cobaan serta dibebaskan dari yang jahat, tapi kitapun juga diajarkan harus bersedia mengampuni sesama dan diajak untuk berani lebih jujur dengan apa yang telah kita lakukan terhadap Tuhan dan sesama. Doa adalah salah satu cara kita berkomunikasi dengan Tuhan, apakah kita sudah berdoa Bapa Kami dengan sungguh menghayati dan menjiwai seperti apa yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus ? ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbing dan ajarilah aku untuk dapat selalu mengampuni sesamaku, semoga aku semakin mampu menjalankan seperti apa yang Engkau kehendaki dengan sepenuh hati dalam penyerahan diri seutuhnya dalam kehendak-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Peduli terhadap sesama


Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
( Matius 25:32-33 )

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengingatkan, bahwa hanya orang yang hidup dalam kebenaran akan bersama-Nya di dalam Kerajaan Allah dengan memberikan perumpamaan sebagai domba yang akan duduk di sebelah kanan-Nya, karena semasa hidupnya takut akan Allah dengan mengasihi, memberi dan melayani sesamanya yang paling hina. Perbuatan baik yang dilakukan itu diperhitungkan oleh Tuhan dengan mendapatkan berkat dan karunia hidup yang kekal pada saatnya tiba. Tetapi sebaliknya kambing yang berada di sebelah kiri-Nya tidak akan memperoleh kekekalan hidup, sebab dengan berkelimpahan selama hidupnya, tetapi tidak pernah memperhatikan sesamanya yang miskin dan hina. Masa prapaskah ini, hendaklah kita membangun hidup dalam pertobatan yang sejati dengan kepedulian terhadap sesama yang lebih membutuhkan. Dengan kepekaan dalam setiap kesempatan yang masih diberikan untuk berbuat kebaikan, mengulurkan kasih kita kepada siapapun yang lebih membutuhkan, dan memerangi setiap ego dan kesombongan apapun bentuknya dalam diri kita. Sebab perbuatan yang semena-mena terhadap yang lemah dan hina, kita tidak akan memuliakan nama-Nya, karena tidak berkenan di hati-Nya yang kudus ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbing dan berikanlah aku hati yang peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuanku, dan mampukanlah aku untuk melihat kehadiran-Mu dalam diri sesamaku dengan apa yang dibutuhkannya ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Jumat, 08 Maret 2019

Bercermin pada diri kita


"Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
( Lukas 5:30b-32 )

Disadari atau tidak, jari telunjuk kita akan lebih mudah menunjuk kesalahan sesama yang ada disekitar kita daripada menunjuk kesalahan dilakukan oleh diri sendiri, terkadang kita merasakan apa yang terpikirkan, apa yang diucapkan dan apapun yang dilakukan itulah yang paling benar, tanpa mempedulikan apa yang dirasakan oleh sesama. Melalui bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk bercermin pada diri sendiri, karena perbuatan dilakukan itu tidak sesuai dengan apa yang menjadi kehendak dan perintah-Nya. Oleh karena perbuatan itu hanya akan menghukum sesama dengan cemooh dan merendahkan martabatnya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus datang dan memanggil untuk memulihkan kedosaan dalam pertobatan siapa saja yang dikehendaki untuk mengikut jalan kebenaran-Nya untuk mencapai kesempurnaan dalam kehidupannya. Menjadi orang yang benar tidak mudah dan sulit dicari, tetapi menjadi orang yang tidak benar semudah membalikkan telapak tangan, karena kehidupan ini lebih banyak menawarkan jalan lebar untuk meraihi kenikmatan yang menyesat daripada jalan kebenaran, jalan yang sempit menuju kekekalan ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbinglah aku untuk selalu memperbaharui hidupku setiap harinya, sehingga aku mampu menjalankan apa yang menjadi kehendak-Mu dengan apa yang akan aku lakukan lebih berkenan dihati-Mu dan sesamaku ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Arti berpuasa sesungguhnya


Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
( Matius 9:14-15 )

Ada yang menjalankan berpuasa itu, karena perintah dari agamanya, karena juga adat tradisi dan ada juga yang bertujuan untuk menjaga kesehatan hingga upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus menguatkan iman kita untuk memahami arti dan makna berpantang secara rohani dan jasmani dalam menjalankan berpuasa, dan pertama-tama kitapun harus melepaskan segala keinginan duniawi, agar terjalin kehidupan rohani yang lebih dekat dengan kehadiran Tuhan Yesus dalam diri kita. Karena berpuasa itu bukan hanya berpantang dan mengurangi makan minum saja, tetapi lebih ditekankan pada nilai spiritualnya. Dan sebagai murid Tuhan Yesus, masa Prapaskah ini kita diwajibkan menjalankan puasa untuk mempersiapkan diri dan hati kita masing-masing untuk menyambut kedatangan dalam kemuliaan kebangkitan-Nya. Dengan berpuasa, kitapun diingatkan untuk melakukan pertobatan dengan menyesali dosa terhadap Tuhan dan juga sesama. Untuk itu, hal yang terutama dalam menjalankan berpuasa yang diperlukan pertobatan batin, bukan penampilan fisik lahiriah belaka ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Berikanlah dan tuntunlah setiap langkah jalan aku pada masa pertobatan Prapaskah ini, semoga aku mampu menjalani retret agung ini sesuai dengan rencana-Mu dan berilah aku rahmat untuk menjadi saksi kebangkitan-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 07 Maret 2019

Memikul salib setiap hari


Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
( Lukas 9:23b-24 )


Hendaklah kita selalu untuk bersyukur, karena Tuhan Yesus telah menyadarkan kita semua, terutama dalam perjalanan hidup ini untuk selalu mengikuti jalan kebenaran-Nya. Kehidupan ini memang selalu mengalami banyak sekali pilihan, terkadang pilihan itu bisa mengakibatkan hal yang bukan saja merugikan dirinya sendiri, tetapi sesama juga. Dan orang seringkali terlambat menyadari akibat dari apa yang telah dilakukannya, karena selalu mendapat sebuah tantangan untuk melakukan hal demi mendapatkan sesuatu yang melebihi yang sudah ada, dan akibatnya ada harga yang harus dibayar dan akibat yang harus ditanggung. Kemaren Rabu Abu kita sudah memasuki masa pertobatan dan masa Prapaskah, dimana kita belajar mengikuti perintah Tuhan Yesus dengan tiga kunci utama, berderma dengan berbagi kasih kepada sesama, mencari ketenangan dengan menahan emosi jiwa dan berdoa serta kita diingatkan akan salib yang harus dipikul. Memikul salib berarti ada kerelaan hati berkorban dan berani menyangkal diri kita. Apakah kita masing-masing berani memikul salib masing-masing ? ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku untuk tidak hanya tergiur hal yang bersifat duniawi saja, tetapi mampukan aku untuk menjalankan perintah-Mu dengan segala kekuranganku, dan bimbinglah aku untuk selalu dalam genggaman tangan kasih-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo