Kamis, 11 Juli 2019

Tidak mudah menjadi murid Tuhan


Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
( Matius 10:21-22 )

Menjadi murid Tuhan Yesus tidaklah mudah, karena harus siap menghadapi berbagai tantangan pergumulan dan penganiayaan bahkan sampai pembunuhan dan lain-lain. Apalagi dalam kehidupan era sekarang ini arti sebuah nilai kasih dan kejujuran itu sangat mahal harganya. Tawaran kenikmatan duniawi yang akan membuat siapapun akan bisa melupakan tugas seharusnya diembannya, manusia itu lemah imannya dan mudah terpengaruh dan tergoda. Kedudukan dan harta kekayaan lebih penting dan diatas segala-galanya, bahkan melupakan keluarga, persahabatan dan Tuhan. Banyak sekali keluarga baik-baik jadi terpecah belah, dan begitu juga kehidupan dalam masyarakat, karena beda pendapat dan hal yang sepele sehingga tidak dapat lagi diperdamaikan. Untuk itu, kita perlu bersikap realistis, sebab masih ada orang yang memilih jalan yang tidak benar dan merugikan sesamanya untuk kepentingan pribadi. ketika menghadapi masalah yang rumit, dalam tindakan apapun yang dilakukan menurut kita itu baik, sering kali di dalamnya ada unsur ketidakbaikan. Untuk itu selalu berjalan dalam kebenaran kebaikan, karena Tuhan tidak pernah melepaskan siapapun yang taat dan setia di dalam genggaman tangan kasih-Nya ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Penuhi hati dan pikiranku dengan Roh Kudus-Mu, sehingga memampukan aku melakukan segala hal yang menjadi Kehendak-Mu ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Rabu, 10 Juli 2019

Memberi dengan ketulusan


Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
( Matius 10:7-8 )

Inilah amanat agung dari Tuhan Yesus kepada 12 murid-Nya dan kita juga sebagai murid-Nya untuk mewartakan khabar gembira sukacita kerajaan Allah dalam totalitas penuh dengan selalu mengandalkan Dia. Dan masih banyak sesama yang mengalami pergulatan dengan berbagai pertimbangan yang terpikirkan, apa untung dan ruginya, hal ini yang dapat menghambat niat baiknya, karena hal ini tidak akan menghasilkan tindak nyata seperti apa yang dikehendaki. Tuhanpun tidak pernah menuntut apapun yang melebihi kemampuan kita yang lakukan, sebaliknya kita yang diberikan kelebihan dari kekurangan kita yang sering lupa diri akan kebaikan Tuhan. Yang terpenting adalah bagaimana kita mempergunakan rahmat dari Tuhan yang bisa mendatangkan kedamaian dan sukacita yang bisa tinggal di dalam hati sesama, maka buah yang dihasilkanpun akan seperti apa yang menjadi kehendak-Nya. Oleh karena itu, marilah kita isi hidup ini dengan saling menerima dan memberi kasih dan berkat karunia dari Allah, sekecil apapun bentuk yang dapat kita berikan dalam ketulusan, dengan demikian kitapun telah menghadirkan kerajaan Allah di tengah-tengah hidup kita dan sesama ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Aku ingin seperti  Engkau yang mampu melepaskan diri dari keterikatan dunia, dan bimbing aku serta jadikan hatiku seperti hati-Mu yang penuh ketulusan dan rendah hati, sehingga aku dapat melayani sesamaku seperti apa yang menjadi kehendak-Mu ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...


renungan oleh : Theo

Mengikuti perintah Tuhan



Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
( Matius 10:5-7 )

Masih banyak yang merasa tidak berbuat dosa yang berat, karena tidak melakukan perbuatan yang tercela seperti mencuri, berzinah ataupun membunuh, jadi untuk apa bertobat. Disini dibutuhkan sebuah kepekaan, bukan saja dari mendengar tetapi kepekaan dari hati yang dalam, mungkin kita belum mampu mendengar sapaan dari Tuhan atau kita sudah mendengar, tetapi berpura-pura tidak mendengar, karena kita hanya tertuju kepada harta duniawi yang menjanjikan kenikmatan sesaat. Dan pada hari ini Tuhan Yesus memanggil 12 Rasul-Nya dan kita yang sudah menerima Pembaptisan sebagai murid-Nya untuk menerima perutusan sebagai pembawa kedamaian dan kabar sukacita kerajaan Sorga kepada sesama yang belum mengenal kasih Allah dalam pertobatan. Untuk itu, apapun kondisi kita saat ini dengan berbagai masalah dan pergumulan yang kita hadapi, jangan merasa kecil hati dan tersisih, kita pun harus percaya dan yakin akan masa depan, karena Tuhan telah menyiapkan segala sesuatu dan menjadikan semuanya indah pada waktunya seperti yang telah dijanjikan-Nya, jika kita selalu bertumbuh dengan berjalan dalam kebenaran kasih-Nya yang tanpa batas ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ampunilah aku, karena aku sering mengikuti keinginanku dengan ego yang lebih menguasai hatiku daripada mengikuti perintah-Mu, bimbinglah aku dengan Roh Kudus agar aku menjadi pengikut-Mu yang setia dengan mengutamakan Engkau di atas segala-galanya ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 11 April 2019

Mendengar firman-Nya



Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
( Yohanes 8:51 )

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus menjanjikan kehidupan yang sejati kepada siapa saja yang mau mendengarkan firman-Nya, sebuah kehidupan kekal yang tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Untuk itu, telinga kita harus terlatih untuk mendengarkan firman Tuhan dengan peka dan benar, jika kita sudah mengakui Tuhan Yesus sebagai Bapa, sudah tentu pengakuan itu bukan hanya sebatas di bibir saja, tetapi dengan melalui setiap tindakan maupun ucapan yang akan kita lakukan harus menunjukkan kasih dan kemurahan hati-Nya selalu ada di dalam hati kita. Sekolah yang terbaik adalah kehidupan, tempat belajar yang tidak ada pangkal ujungnya, belajar dibentuk kepekaan dengan telinga, pikiran dan hati. Masa Pertobatan Prapaskah, saatnya kita bersujud dihadapan-Nya dengan menyadari kebutuhan hidup duniawi yang sering membuat kita melupakan kemurahan hati Tuhan. Jika seorang anak kecil saja sangat gembira menerima hadiah mainan dari orang tuanya, apalagi kita yang akan menerima hadiah dari Bapa yang ada di dalam sorga berupa anugerah hidup yang kekal kelak ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau telah mengajarkan serta menyadari jalan hidup yang sesungguhnya dan aku percaya setiap rencana-Mu pasti indah pada waktunya ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Minggu, 07 April 2019

Iman yang terbatas


"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
( Yohanes 11:25-26 )

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan mengingatkan dengan iman yang terbatas tidak akan bisa melihat kuasa Allah yang tanpa batas. Karena masih banyak orang yang hanya mengejar kenikmatan duniawi saja, dan dengan bangganya memperlihatkan ketidakjujurannya serta sudah kehilangan arah tujuan hidupnya, tidak sedikit yang mengunakan jalan pintas untuk mencapai tujuan hidup, bahkan bisa terjadi hal yang dapat menghancurkan kehidupannya. Saat ini kita masih diberikan waktu dan kesempatan untuk bersujud dihadapan-Nya mengakui kesalahan kita terhadap Tuhan dan sesama dalam pertobatan. Semua ini ada masa berakhir waktunya, termasuk setiap kehidupan akan berakhir dengan sebuah kematian, dan pada akhirnya siapapun harus mempertanggungkan kehidupan yang telah dijalankan semasa hidupnya. Karena itu Tuhan Yesus telah mempersiapan kehidupan yang akan datang di dalam rumah Bapa kepada siapapun yang percaya dan taat kepada-Nya. Tidak ada satupun yang dapat menyelamatkan kita kecuali Dia yang telah diutus Bapa-Nya untuk menebus dosa kita, dan apakah kita sudah siap menghadapi sesuatu yang akan terjadi dan datangnya tidak terduga ? ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ampunilah aku, karena sering lalai menjalankan kewajibanku, terutama pertobatan masa Prapaskah ini, semoga dengan bimbingan Roh Kudus-Mu, hatiku yang beku hanya tertuju akan kemuliaan-Mu saja ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 04 April 2019

Yang Memberi Kehidupan


Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."
( Yohanes 7:28-29 )

Apa yang didengar dan dilihat oleh seseorang akan mempergaruhi apa yang akan diucapkan dan dilakukannya. Seperti percaya, jika seseorang melihat sesuatu yang nyata terjadi, baru akan percaya, dan juga iman itu akan muncul dari apa yang dialami setiap harinya. Demikian juga dalam kehidupan ini, bila kita tidak mengenali siapa yang telah memberikan kehidupan dan arah tujuan hidup yang akan dicapai, maka hidup ini akan kosong dan sia-sia. Dan manusia itu mahkluk yang lemah dan tidak berdaya, kita bisa menjadi kuat dan tanggung, karena kasih dari Allah. Untuk itu, kita sebagai murid-murid yang mengakui Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, kitapun harus taat mengikuti ajaran-Nya dengan mendengarkan dan menjalankan perintah-Nya. Dengan mempunyai hidup yang tertuju kepada Allah, maka kitapun akan bisa mengenai arti kehidupan dan tujuan yang dicapai. Untuk itu, mari kita belajar dari teladan Tuhan Yesus yang diutus Bapa-Nya dengan mengakui sebagai Bapa kita yang menjadi manusia biasa harus menderita, wafat di kayu salib demi menebus dosa dan keselamatan kita melewati sebuah pengorbanan yang luar biasa. Apakah kita masih meragukan kasih-Nya ? ...


Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku selalu mengucapkan syukur atas kasih dan cinta-Mu yang tidak terhingga melalui setiap peristiwa dan pengalaman hidup yang kualami setiap harinya, sehingga akupun bisa berbagi kasih kepada sesamaku, seperti apa yang menjadi kehendak-Mu ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Rabu, 03 April 2019

Menerima Allah


Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
( Yohanes 5:41-43 )

Apa yang akan membuat siapapun tidak setia dan tidak taat kepada Allah dalam hidupnya? Karena kurang iman dan masih terikat kenikmatan duniawi yang melekat, padahal Allah sudah memberikan hal yang terbaik dalam hidupnya. Pada Pertobatan masa Prapaskah kita perlu menyadarkan kehidupan yang fana, agar supaya memiliki tujuan akhir hidup yang kekal dengan hanya memuliakan Tuhan, bukan hanya sekedar memuaskan kebutuhan duniawi. Apa yang ada dalam bayangan kita, ketika melihat sebuah salib yang tergantung dengan lambung Tuhan Yesus yang bercucuran air dan darah ? Darah yang bercampur air menandakan Tuhan Yesus menanggung penyiksaan fisik dan penderitaan yang luar biasa, dan pada akhirnya berakhir dengan kematian-Nya di Puncak Bukit Golgota setelah memikul salib sebagai ketaatan kepada Bapa-Nya demi menyelamatkan umat manusia. Dan menjadi murid Tuhan Yesus, kita juga menapal jalan salib dengan memikul salib kehidupan masing-masing. Hidup ini cuma sekedar persinggahan sementara, apa yang akan terjadi itu sudah di atur dalam tangan Allah Yang Maha Kuasa atas segala-segalanya. Untuk itu jangan kotori iman kita dengan hal yang tidak berkenan di hati Allah dan sesama ...

Doa ...
Tuhan  Yesus ...
Ampunilah aku masih belum taat dan setia kepada-Mu, tuntunlah aku menjadi murid yang taat dalam hidupku dengan apa yang menjadi kehendak-Mu ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Selasa, 02 April 2019

Dalamnya kasih Allah


Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
( Yohanes 5:20-21 )

Siapapun tidak akan mampu mengukur dalamnya kasih Allah, jika firman Tuhan berbicara tentang kebenaran diatas kasih dan kemurahan hati. Dan Allah selalu mengajarkan kita arti sebuah kasih, karena Dia sangat mengasihi kita seperti anak dan orang tuanya. Hanya dengan kasih dan pengampunan dari Allah atas dosa manusia itu kekal, apabila kita pernah merasakan kegagalan hidup dan selalu jatuh dosa, uluran tangan-Nya yang selalu memulihkan kita dengan melepaskan segala pergumulan dalam hidup kita. Pertanyaannya adalah sudah berapa kita tidak lagi mengalami getaran-getaran cinta kepada Tuhan? Apakah udah tidak merindukan-Nya sampai saat ini? Atau kita sendiri yang merasa ada yang kurang, bila belum berkomunikasi dengan-Nya? Untuk itu, mari membuka hati dengan memprioritaskan cinta kepada-Nya di atas segala-galanya dengan cinta yang lebih dalam lagi di hati kita, maka kitapun akan merasakan cinta dan berkat bukan hanya diberikan Allah, tetapi juga dari sesama yang ada disekitar kita ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku untuk semakin mencintai-Mu dari hari ke hari, dengan demikian aku bisa merasakan kasih yang telah Engkau curahkan pada diriku, sehingga akupun bisa mencurahkan cinta-Mu kepada sesamaku seperti cinta yang Engkau berikan kepadaku ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Senin, 01 April 2019

Karena Iman


Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
( Yohanes 5:5-6 )

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang sakit lumpuh sudah tiga puluh delapan tahun lamanya, dan apa yang membuat orang sakit lumpuh itu sanggup bertahan dipinggir kolam Betesda selama itu hingga sampai akhirnya terjadi mujizat penyembuhan ? Jawabannya adalah imannya, walaupun sudah melewati tantangan yang berat, tetapi tidak membuat imannya menjadi goyah, sehingga memperoleh belas kasihan dari Tuhan Yesus. Hal ini mengajarkan kepada kita, bahwa memiliki iman dengan harapan yang baik, maka akan terjadi hal-hal yang baik dalam kehidupan kita. Ketika iman sedang diuji, bukan berarti Tuhan tidak lagi mengasihi kita, tetapi dibalik semua itu Tuhan ingin mengubah hal yang tidak baik menjadi hal yang baik untuk hidup kita. Karena itu, memasuki Masa Pertobatan Prapaskah yang dibutuhkan kerelaan dan pengakuan kita untuk bersujud dihadapan-Nya, dan Diapun akan menjawab apa yang kita butuhkan sebelum kita memohon kepada-Nya, karena kehidupan yang beriman merupakan anugerah terbesar dari Allah bagi orang yang taat dan setia kepada-Nya. Sesungguhnya Allah adalah kasih dan Allahpun tidak menghendaki segala yang diciptakan-Nya itu hilang ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ampunilah aku menunda-nunda pertobatan dan aku selalu jatuh kedalam dosa yang sama. Bimbinglah dengan Roh Kudus-Mu, dan semoga kasih-Mu mengubah diriku seperti apa yang Engkau kehendaki ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renunang oleh : Theo

Rabu, 20 Maret 2019

Berkelimpahan Harta


Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
( Lukas 16:22-23 )

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus mengingatkan, bahwa memiliki kelimpahan harta seharusnya dipergunakan untuk kemuliaan Tuhan dan sesama yang mengalami kekurangan. Saat ini terdapat jurang yang dalam antara yang kaya dan miskin, dengan memiliki kelimpahan harta bisa membuat siapapun menjadi egois dan menutup mata hatinya terhadap kepedulian sesamanya, karena kebanyakan dari orang kaya itu tertuju hidupnya hanya untuk menambah kekayaan yang dimilikinya, sedangkan orang miskin hidupnya hanya bisa pasrah dengan harapan dan impian saja. Seperti kisah Lazarus dan orang kaya, ketika keduanya meninggal Lazarus yang mengalami penderitaan semasa hidupnya memperoleh kemuliaan bersama Tuhan, karena meski di dunia menderita ia tidak melepaskan imannya kepada Tuhan sampai akhir hidupnya. Sebaliknya orang kaya saat hidupnya berkelimpahan harta harus mengalami penderitaan, karena selama semasa hidupnya dipikirkan hanyalah harta saja dan tidak berbelas kasih kepada sesama yang kekurangan. Jadi apa artinya memiliki harta yang berlimpah, jika pada akhirnya harus mengalami binasa dan pada akhirnya masuk neraka ? Seperti tertulis dalam Kitab Injil Lukas 9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri ? ...

Doa ...
Ampunilah aku yang sering kali kurang peka dan sering tidak peduli dengan sesama yang membutuhkan uluran tanganku. Tuntunlah aku dalam segala kekuranganku, supaya aku lebih peka dengan apa yang menjadi kehendak-Mu ...

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Minggu, 17 Maret 2019

Murah hati


Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik ... dan seterusnya
( Lukas 6:36-38 )

Dalam bacaan Injil hari ini, kita diajarkan untuk bersikap murah hati dan tidak menghakimi sesama. Bermurah hati itu bukan hal yang mudah, karena masih dikuasai ego sering kali kita merasa diri sendiri lebih sempurna daripada lainnya, sehingga tidak bercermin pada yang telah dilakukan diri sendiri lagi, sehingga mudahnya melihat kesalahan sesama. Dan disadari atau tidak, hal ini tidak akan menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih baik di hati Tuhan maupun sesama. Terkadang kita menghadapi sesama yang menjengkelkan, dan kelemahan kita adalah dengan mudah menghakimi yang seharusnya secara tidak langsung hal ini akan mengajarkan arti sebuah kemurahan hati dalam pengampunan. Kehidupan telah mengajarkan banyak arti dengan apa yang ada terjadi disekitar kita seperti apa yang telah diajarkan Tuhan Yesus, walaupun hal ini sulit untuk dijalankan, tetapi melewati proses waktu dengan apa yang kita alami setiap hari, maka hidup kitapun akan dimurnikan menjadi lebih sempurna dari sebelumnya dengan menjadi anak-anak Allah yang murah hati seperti Bapanya yang bermurah hati kepada segala ciptaan-Nya ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbinglah aku yang masih belum sepenuhnya menjalankan perintah-Mu, dan ubahlah aku menjadi pribadi yang murah hati dan penuh pengampunan. Sehingga aku dapat mengasihi sesamaku seperti apa yang menjadi kehendak-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Jumat, 15 Maret 2019

Menjadi penuh Kasih


Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
( Matius 5:43-44 )

Sekarang ini dengan mudahnya kita melihat sesama yang saling menghakimi dan saling menghukum satu dengan lainnya, dan yang kuat menekan yang lemah, yang kaya menindas yang miskin, bahkan hanya dengan memiliki prinsip hidup dan pendapatan yang berbeda terjadi intimidasi dan permusuhan. Seakan-akan dunia ini hanya berisi kebencian, dendam dengan serakah dan sudah melupakan kasih yang diajarkan Tuhan. Untuk itu, bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus kembali mengajarkan kasih, agar supaya kembali melipatgandakan kasih dan perbuatan baik dalam kehidupan kita masing-masing. Dan Tuhan Yesus adalah teladan kasih yang luar biasa dalam hidup-Nya, dimusuhi dan dianiaya bahkan sampai wafat di kayu salib, tapi Dia tidak pernah membalas kejahatan yang diterima-Nya dengan kejahatan, bahkan mendoakannya. Sebagai anak-anak Allah dan hendaklah kita juga mewarisi sifat dan karakter dari Tuhan Yesus, sebab Tuhanpun tidak pernah memberikan perintah untuk melakukan perbuatan yang tidak baik, karena hal ini tidak akan menyelamatkan kita.

Hanya dengan iman dan menjalankan kasih ajaran-Nya yang akan menyelamatkan, dan hal ini bukan hanya berkenan di hati Tuhan, tetapi di hati sesama kita ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbinglah aku untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya seperti apa yang Engkau kehendaki. Dan berikan aku hati yang penuh kasih, agar aku dapat menikmati kesempurnaan kasih-Mu dan membagikannya kepada sesamaku ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 14 Maret 2019

Merasa benar


Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
( Matius 5:20-21 )

Dalam kehidupan ini, masih ada orang yang membanding-bandingkan dirinya dengan kehidupan sesamanya, sehingga terlupakan arah tujuan dan hidupnya yang telah diberikan Tuhan. Apa yang dilakukan itu hanya untuk memuaskan dirinya sendiri, akan tetapi hal ini tidak berguna untuk membangun kualitas hidupnya. Ketika kita mau membangun kualitas hidup yang baik, bandingkanlah diri kita dengan sesama yang kualitas hidupnya lebih baik dari kita, bukan dengan membandingkan dengan sesama yang berkualitas lebih rendah dari diri kita. Karena sering berada posisi kedudukan yang tinggi, dengan mudah dan berbagai alasan bagi kita untuk lupa diri dan mengabaikan serta meremehkan orang lain yang dianggap tidak penting. Dan mudah bagi kita untuk meluangkan waktu, melayani sesama yang kita anggap penting, atau yang kita harapkan membawa keuntungan. Hal ini bukan hanya meracuni pikiran dalam tindakan yang dapat menyebabkan hilang kendali, tetapi bisa juga membunuh karakter sesama. Untuk itu, kita perlu untuk belajar mengendalikan diri sebagai anak-anak Allah, karena perbuatan ini bukan saja tidak berkenan di hati Tuhan, tetapi juga di hati sesama kita. Karena Allah adalah kasih ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarlah aku untuk selalu mempunyai kerendahan diri dan jauh dari kesombongan, dan bimbinglah aku untuk mampu membangun hidupku seperti apa yang kehendak-Mu ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Rabu, 13 Maret 2019

Kurang Percaya


Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
( Matius 7:7-8 )

Dalam kehidupan siapapun pasti pernah menghadapi berbagai pergumulan yang sering membuat kita menjadi kurang percaya lagi pada diri sendiri dan Tuhan, karena doa permohonan kita yang minta belum terjawab. Apapun yang terjadi dalam hidup kita masing-masing kadang kala memang di luar rencana dan kehendak kita, terkadang apa yang dikehendaki Tuhan juga tidak sesuai dengan permohonan doa kita, sehingga hal ini bisa membuat kita menyangkal kasih-Nya dan kitapun enggan berdoa kepada-Nya, karena tidak memperoleh apa yang kita butuhkan dalam permohonan. Melalui bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus telah menunjukkan kemurahan hati-Nya kepada siapa saja yang memohon belas kasih-Nya. Dan kitapun harus percaya dengan memohon dengan kerendahan hati, Tuhanpun akan memberikan yang terbaik apapun bentuknya, walaupun terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita minta. Karena apapun yang akan Tuhan berikan adalah jawaban yang terbaik seperti apa yang menjadi kehendak-Nya, dengan demikian kitapun akan mampu melihat dan merasakan kasih-Nya yang sudah berkelimpahan dalam hidup kita sebagai anak-anak Allah ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Aku percaya bahwa Engkau akan memberikan apa yang terbaik dalam setiap permohonan doaku. Ajarilah aku untuk memberikan yang terbaik kepada sesama, seperti Engkau memberikan apa yang terbaik dalam kehidupanku ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Selasa, 12 Maret 2019

Meminta Tanda


Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.
( Lukas 11:29b-30 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengatakan keheranan-Nya, karena orang-orang Farisi dan ahli Taurat menuntut tanda Nabi Yunus dan mujizat yang bisa dilihat nyata untuk memuaskan keingintahuannya, sehingga tidak mau bertobat dan tidak percaya kepada-Nya. Tanda yang diberikan oleh Nabi Yunus adalah tanda pertobatan orang-orang Niniwe, sedangkan kehadiran Tuhan Yesus adalah tanda kehadiran Allah sendiri untuk mempertobatan kita semua. Dan Tuhan Yesus sendiri menjadi tanda bagi dunia, bahwa kerajaan Allah sudah datang. Ketika manusia menempatkan dirinya melebihi sesamanya sudah dikuasai dosa dan keangkuhan, dan masa Prapaskah adalah masa yang tepat untuk berubah dan pertobatan. Bertobat adalah tanda keselamatan dan menyelamatkan manusia dari jauh Allah dan menjadi anak-anak Allah, dengan demikian hidup kita akan lebih berkenan dan pantas dihadapan-Nya, dan Diapun akan senantiasa selalu hadir di dalam hati kita dan orang-orang yang di sekitar kita. Bertobatlah, selama masih diberikan waktu dan kesempatan. Karena kitapun tidak pernah akan tahu, apa yang terjadi satu menit, 5 menit atau satu jam ke depan ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbinglah aku yang banyak kelemahan ini dan ubahlah serta bentuk hatiku hanya selalu terarah kepada-Mu saja, agar aku hanya mengikuti jalan kebenaran-Mu dengan segala kekurangan dan apa ada dalam diri-ku ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Senin, 11 Maret 2019

Doa yang "to the point"


Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat ...
( Lukas 6:9-13a )

Doa Bapa Kami adalah seuntai doa yang paling sempurna dan menjadi doa yang terutama, karena diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri, karena kita diajak untuk merefleksikan diri sendiri dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama serta lebih mengajak kita untuk melakukan dan menerima apa yang menjadi kehendak Tuhan, Doa Bapa Kami begitu sederhana dan sesuai dengan apa yang akan kita mohonkan kepada Tuhan, dan ketika berdoa Bapa Kami hendaklah disertai dengan persembahan jiwa dan hati yang seutuhnya. Di dalam Doa Bapa Kami ada beberapa permohonan, harapan kepada Tuhan dan pengampunan untuk diri sendiri seperti mohon rejeki dan mohon agar dijauhkan dari cobaan serta dibebaskan dari yang jahat, tapi kitapun juga diajarkan harus bersedia mengampuni sesama dan diajak untuk berani lebih jujur dengan apa yang telah kita lakukan terhadap Tuhan dan sesama. Doa adalah salah satu cara kita berkomunikasi dengan Tuhan, apakah kita sudah berdoa Bapa Kami dengan sungguh menghayati dan menjiwai seperti apa yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus ? ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbing dan ajarilah aku untuk dapat selalu mengampuni sesamaku, semoga aku semakin mampu menjalankan seperti apa yang Engkau kehendaki dengan sepenuh hati dalam penyerahan diri seutuhnya dalam kehendak-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Peduli terhadap sesama


Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
( Matius 25:32-33 )

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengingatkan, bahwa hanya orang yang hidup dalam kebenaran akan bersama-Nya di dalam Kerajaan Allah dengan memberikan perumpamaan sebagai domba yang akan duduk di sebelah kanan-Nya, karena semasa hidupnya takut akan Allah dengan mengasihi, memberi dan melayani sesamanya yang paling hina. Perbuatan baik yang dilakukan itu diperhitungkan oleh Tuhan dengan mendapatkan berkat dan karunia hidup yang kekal pada saatnya tiba. Tetapi sebaliknya kambing yang berada di sebelah kiri-Nya tidak akan memperoleh kekekalan hidup, sebab dengan berkelimpahan selama hidupnya, tetapi tidak pernah memperhatikan sesamanya yang miskin dan hina. Masa prapaskah ini, hendaklah kita membangun hidup dalam pertobatan yang sejati dengan kepedulian terhadap sesama yang lebih membutuhkan. Dengan kepekaan dalam setiap kesempatan yang masih diberikan untuk berbuat kebaikan, mengulurkan kasih kita kepada siapapun yang lebih membutuhkan, dan memerangi setiap ego dan kesombongan apapun bentuknya dalam diri kita. Sebab perbuatan yang semena-mena terhadap yang lemah dan hina, kita tidak akan memuliakan nama-Nya, karena tidak berkenan di hati-Nya yang kudus ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbing dan berikanlah aku hati yang peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuanku, dan mampukanlah aku untuk melihat kehadiran-Mu dalam diri sesamaku dengan apa yang dibutuhkannya ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Jumat, 08 Maret 2019

Bercermin pada diri kita


"Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
( Lukas 5:30b-32 )

Disadari atau tidak, jari telunjuk kita akan lebih mudah menunjuk kesalahan sesama yang ada disekitar kita daripada menunjuk kesalahan dilakukan oleh diri sendiri, terkadang kita merasakan apa yang terpikirkan, apa yang diucapkan dan apapun yang dilakukan itulah yang paling benar, tanpa mempedulikan apa yang dirasakan oleh sesama. Melalui bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk bercermin pada diri sendiri, karena perbuatan dilakukan itu tidak sesuai dengan apa yang menjadi kehendak dan perintah-Nya. Oleh karena perbuatan itu hanya akan menghukum sesama dengan cemooh dan merendahkan martabatnya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus datang dan memanggil untuk memulihkan kedosaan dalam pertobatan siapa saja yang dikehendaki untuk mengikut jalan kebenaran-Nya untuk mencapai kesempurnaan dalam kehidupannya. Menjadi orang yang benar tidak mudah dan sulit dicari, tetapi menjadi orang yang tidak benar semudah membalikkan telapak tangan, karena kehidupan ini lebih banyak menawarkan jalan lebar untuk meraihi kenikmatan yang menyesat daripada jalan kebenaran, jalan yang sempit menuju kekekalan ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbinglah aku untuk selalu memperbaharui hidupku setiap harinya, sehingga aku mampu menjalankan apa yang menjadi kehendak-Mu dengan apa yang akan aku lakukan lebih berkenan dihati-Mu dan sesamaku ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Arti berpuasa sesungguhnya


Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
( Matius 9:14-15 )

Ada yang menjalankan berpuasa itu, karena perintah dari agamanya, karena juga adat tradisi dan ada juga yang bertujuan untuk menjaga kesehatan hingga upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus menguatkan iman kita untuk memahami arti dan makna berpantang secara rohani dan jasmani dalam menjalankan berpuasa, dan pertama-tama kitapun harus melepaskan segala keinginan duniawi, agar terjalin kehidupan rohani yang lebih dekat dengan kehadiran Tuhan Yesus dalam diri kita. Karena berpuasa itu bukan hanya berpantang dan mengurangi makan minum saja, tetapi lebih ditekankan pada nilai spiritualnya. Dan sebagai murid Tuhan Yesus, masa Prapaskah ini kita diwajibkan menjalankan puasa untuk mempersiapkan diri dan hati kita masing-masing untuk menyambut kedatangan dalam kemuliaan kebangkitan-Nya. Dengan berpuasa, kitapun diingatkan untuk melakukan pertobatan dengan menyesali dosa terhadap Tuhan dan juga sesama. Untuk itu, hal yang terutama dalam menjalankan berpuasa yang diperlukan pertobatan batin, bukan penampilan fisik lahiriah belaka ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Berikanlah dan tuntunlah setiap langkah jalan aku pada masa pertobatan Prapaskah ini, semoga aku mampu menjalani retret agung ini sesuai dengan rencana-Mu dan berilah aku rahmat untuk menjadi saksi kebangkitan-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 07 Maret 2019

Memikul salib setiap hari


Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
( Lukas 9:23b-24 )


Hendaklah kita selalu untuk bersyukur, karena Tuhan Yesus telah menyadarkan kita semua, terutama dalam perjalanan hidup ini untuk selalu mengikuti jalan kebenaran-Nya. Kehidupan ini memang selalu mengalami banyak sekali pilihan, terkadang pilihan itu bisa mengakibatkan hal yang bukan saja merugikan dirinya sendiri, tetapi sesama juga. Dan orang seringkali terlambat menyadari akibat dari apa yang telah dilakukannya, karena selalu mendapat sebuah tantangan untuk melakukan hal demi mendapatkan sesuatu yang melebihi yang sudah ada, dan akibatnya ada harga yang harus dibayar dan akibat yang harus ditanggung. Kemaren Rabu Abu kita sudah memasuki masa pertobatan dan masa Prapaskah, dimana kita belajar mengikuti perintah Tuhan Yesus dengan tiga kunci utama, berderma dengan berbagi kasih kepada sesama, mencari ketenangan dengan menahan emosi jiwa dan berdoa serta kita diingatkan akan salib yang harus dipikul. Memikul salib berarti ada kerelaan hati berkorban dan berani menyangkal diri kita. Apakah kita masing-masing berani memikul salib masing-masing ? ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku untuk tidak hanya tergiur hal yang bersifat duniawi saja, tetapi mampukan aku untuk menjalankan perintah-Mu dengan segala kekuranganku, dan bimbinglah aku untuk selalu dalam genggaman tangan kasih-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 31 Januari 2019

Pertumbuhan Iman


Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."
( Markus 4:31-32 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan perumpaman, bahwa Kerajaan Allah itu seperti biji sesawi yang paling kecil ditanam dan bertumbuh menjadi pohon yang besar, rindang dan juga menjadi tempat burung hinggap dan berteduh. Pertumbuhan biji sesawi itu seperti pertumbuhan iman kita, dan akan bertumbuh menjadi kuat dan kokoh dari hari ke hari melalui berbagai pengalaman dan peristiwa hidup kita yang alami setiap hari. Tuhanpun akan berkarya dalam kehidupan orang yang beriman dan percaya dengan mengutus Roh Kudus hadir dalam diri kita untuk memelihara pertumbuhan iman, sehingga semakin menyerupai Tuhan Yesus dan pohon sesawi. Jika kita pernah gagal dan kembali jatuh ke dalam perbuatan dosa, mohonlah pengampunan kepada-Nya, karena hanya kasih Allah dan kuasa penyelamatan-Nya yang akan mampu memulihkan. Dan Tuhan selalu dengan setia menunggu ketaatan kita, selagi masih diberikan waktu dan kesempatan untuk merubah dari ketidaksetiaan menjadi taat dan setia kepada-Nya, agar kehidupan yang kita jalani itu akan seperti biji sesawi yang tumbuh bermanfaat untuk sesama ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku selalu dan yakin percaya kepada-Mu dalam setiap situasi dan hanya kepada-Mu yang dapat memulihkan setiap pergumulan apapun yang aku alami. Dan hidupku semakin bahagia penuh sukacita, jika aku selalu bergandeng dengan tangan kasih-Mu ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Rabu, 30 Januari 2019

Sumber Terang Sejati


Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
( Markus 4:21-22 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan perumpaman cahaya pelita kepada murid-muridNya dan terang itu akan menyinari kehidupan, karena Tuhan Yesus sendiri yang menjadi sumber terang yang sejati. Dan saat ini masih banyak sekali sesama kita membutuhkan terang kasih Tuhan, karena kehilangan banyak hal terutama kasih dan damai sejahtera dalam hidupnya, dan hanya dengan kerendahan hati dan sikap setia kepada kehendak Allah melalui setiap perkataan dan perbuatan akan mengubah gelap jadi terang, kebencian jadi kasih dan berdosa jadi bertobat. Sebagai manusia, kita penuh keterbatasan dan kelemahan, mintalah bimbingan Roh Kudus agar kita selalu dituntun-Nya. Ketika kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, maka kitapun telah menerima terang dari terang yang kekal, karena Tuhan Yesus hadir di dalam diri kita. Dan kitapun akan berubah menjadi anak-anak terang dalam kasih Allah. Seperti apa yang tertulis dalam Injil Yohanes 8:12 - Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Curahkanlah rahmat kasih-Mu kepadaku dan semoga dengan bimbingan Roh Kudus-Mu, aku jadi semakin dekat dan beriman kepada-Mu dengan menjalankan apa yang menjadi kehendak-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

Selasa, 29 Januari 2019

Mendengar dan Menyambut Firman Tuhan


Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
( Markus 4:20 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus menggambarkan, bahwa firman Tuhan itu seperti benih yang ditaburkan, sedangkan hati kita adalah lahannya. Benih yang ditaburkan itu akan bertumbuh dengan baik dan berbuah dengan banyak di atas lahan yang subur dan baik juga. Begitu juga dengan benih firman Tuhan tidak akan dapat hidup dan bertumbuh, apabila benih tidak berakar dalam hati kita, dan kitapun tidak akan mampu bertahan ketika sedang menghadapi pergumulan dan kesulitan. Dengan perumpamaan ini telah menunjukkan, bahwa kita dapat memupuk hati kita, agar supaya siap untuk menerima benih yang ditaburkan. Untuk itu, dengan memohon pertolongan dari Roh Kudus untuk mengubah dan membentuk kita untuk selalu rendah diri dihadapan siapapun, sehingga benih yang ditaburkan di dalam hati kita dapat menghasilkan akar yang dalam dan kuat serta dapat menghasilkan buah secara berlimpah seperti apa yang menjadi kehendak-Nya. Dan dengan selalu menjaga kesucian hati supaya hati kita tetap menjadi lahan yang subur, dan pada akhirnya firman itu akan menghasilkan buah kebaikan yaitu kehidupan yang terberkati oleh Allah hingga saat yang dijanjikan-Nya tiba ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ubahlah hatiku, supaya menjadi lahan yang baik dan subur bagi benih sabda-Mu untuk tumbuh dan berbuah, agar apa yang akan aku lakukan selalu dalam tuntunan dalam kebenaran-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Senin, 28 Januari 2019

Menjalankan perintah-Nya



Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
( Markus 3:34-35 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus menyadarkan kita sebagai anak-anak Allah harus mendengar dan menjalankan segala perintah-Nya, seperti apa yang dilakukan Tuhan Yesus sendiri dalam ketaatan kepada Bapa-Nya dalam mengabarkan Injil. Dan Tuhan Yesus juga mengingatkan kita, bahwa yang menjalankan kehendak Allah adalah saudara-Nya termasuk ibu dan saudara-Nya sendiri. Hal ini penting bagi kita yang ingin menjadi murid Tuhan Yesus dengan pembaptisan dan kitapun harus membuang segala hal dalam kehidupan yang lama dan harus memberikan tempat yang terutama bagi Tuhan Yesus dalam kehidupan kita yang baru. Dan jika lebih memprioritaskan cinta kepada yang lain, maka sudah pasti kitapun akan kehilangan cinta kasih Allah. Untuk itu, jangan merasa rugi atas apa yang kita korbankan dari hidup ini, tetapi ingatlah apa yang akan kita peroleh dari Allah dengan selalu bersyukur atas berkat-Nya yang sudah diberikan sebelumnya. Dan biarkan diri kita jatuh cinta kepada-Nya lebih dalam lagi di dalam hati kita, sehingga kita bisa mendapatkan lebih banyak cinta kasih, selain yang diberikan Allah dan juga sesama yang ada disekitar kita ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku untuk semakin mengenal dan mencintai-Mu dari hari ke hari, sehingga aku dapat menjalankan apapun yang akan Engkau perintah kepadaku, sehingga aku dapat merasakan rasa cinta itu bukan saja untuk diriku, tetapi sesamaku juga ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Menghujat Roh Kudus


Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."
( Markus 3:28-29 )

Melawan cinta kasih sama dengan menghancurkan diri sendiri, memang dalam kehidupan pribadi siapapun akan berbeda, ada yang jalankan dengan penuh banyak tantangan dan hambatan. Seperti ketika Tuhan Yesus berada di dalam sebuah rumah dengan kumpulan orang yang memerhatikan-Nya dan ketika Tuhan Yesus mengatakan sesuatu kebenaran, hal ini tidak dapat diterima orang ketika itu, karena belum semua orang menerima-Nya sebagai Anak Allah. Dan adalah dosa besar, jika tidak mengakui Tuhan Yesus adalah Juruselamat, tapi Tuhan Yesus tidak memaksakan kehendak-Nya. Dan hal ini sering terjadi dalam kehidupan kita lebih mengkhawatirkan apa kata orang daripada apa yang dikatakan oleh Tuhan, apalagi jika suara Tuhan itu tidak sesuai dengan keinginan dan harapan kita. Dan yang sering kita lupa adalah begitu banyak jebakan dan tipuan di dalam pergaulan kehidupan ini, jika kurang hati-hati dan berhikmat dengan kita akan jatuh dan tergelincir ke dalamnya. Tuhan Yesus adalah sumber hikmat yang akan menolong kita untuk membedakan hal yang baik dan tidak baik. Ketika kita berjalan dalam kasih-Nya, Dia yang akan menjamin dan memelihara hidup kita saat ini hingga tempat yang telah dijanjikan-Nya kelak saatnya tiba ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ampunilah aku, selama ini kurang peka sapaan-Mu, bimbing dan ubahlah hatiku supaya aku memiliki kepekaan seperti Engkau dan penuhi aku dengan Roh Kudus-Mu, agar aku dimampukan menyapa sesamaku seperti Engkau menyapa aku ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Jumat, 25 Januari 2019

Menjadi pekerja di Ladang-Nya


Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
( Lukas 10:2-3 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan perintah langsung kepada murid-muridNya dan kita sebagai murid-Nya juga untuk menjadi pembawa kabar sukacita Kerajaan Sorga dengan menjadi seorang pekerja yang baik di ladang Tuhan. Itulah keberadaan Tuhan Yesus yang akan hadir hidup kita, jika ikut memikul salib dengan menjalankan perintah-Nya. Untuk itu, kita harus melepaskan diri dari keterikatan duniawi kita masing-masing dengan menyadari, bahwa semua yang ada pada kita bersumber dari Allah sendiri, jadi kita dituntut untuk melepaskan semua yang dimiliki untuk mengikuti jalan-Nya. Kehidupan sekarang ini sudah diwarnai kemerosotan moral, dan hal ini bukanlah hal yang mudah untuk menjadi pembawa kabar sukacita Kerajaan Sorga, karena kitapun akan menghadapi berbagai tantangan dan ancaman dalam berbagai bentuk dan rupa. Tapi Sabda Tuhan hari ini merupakan bagian dari hidup orang yang beriman, dan kitapun akan diberikan kekuatan sampai keselamatan dan kehidupan yang kekal akan menjadi milik kita untuk selamanya. Untuk itu, apakah kita sudah benar-benar menghayati ajakan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita ? ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bimbinglah aku, agar dapat menjadi pekerja di ladang-Mu yang baik dengan menjauhi segala larangan-Mu dengan menjalankan apa yang menjadi kehendak dan perintah-Mu serta penuhi dan mampukan aku dengan Roh Kudus-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 24 Januari 2019

Memberitakan Injil ke segala mahluk


Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
( Markus 16:15-16 )

Inilah amanat agung yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus sebelum naik ke sorga kepada para murid-Nya, dan kita sebagai orang Katolik sudah tentu memiliki kewajiban yang sama dengan menjadi saksi kebangkitan-Nya. Dan kita percaya, bahwa amanat agung ini menjadi tugas setiap orang percaya dan beriman untuk dijalankan, karena kitapun adalah murid-muridNya yang terpilih. Dan bagaimana caranya kita pergi ke seluruh dunia untuk menjalankan amanat agung Tuhan Yesus, kalau kita berpikir hal ini tidak mungkin bisa kita lakukan. Bukan hal yang mudah, apalagi kalau kita sendiri tidak mau lebih dulu menjadi teladan sebagai murid Yesus yang memiliki kehidupan normal, rohani dan spiritual yang berpusat pada Yesus Kristus. Dengan menjadi murid Tuhan Yesus, kita pasti akan dilihat dan diperhatikan  oleh sesama, baik melalui dari setiap perkataan maupun perbuatan. Apakah perilaku kehidupan kita sudah mencerminkan teladan seperti yang diberikan Tuhan Yesus di dalam diri kita sebagai anak-anak-Nya ? Karena janji Tuhan bagi setiap orang yang percaya akan mengalami mujizat dan keselamatan dalam hidupnya ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Terima kasih dan syukur pada-Mu, karena berkenan menyelamatkan aku dari kedosaan, tuntun dan bimbinglah aku dalam jalan yg lurus dan benar dengan Roh Kudus-Mu agar aku tidak tersesat dan selalu mewartakan sabda-Mu ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Rabu, 23 Januari 2019

Berbuat baik setiap hari


Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.
( Markus 3:3-4 )

Seberapa berat apapun tantangan yang sedang kita hadapi saat ini, carilah dan lihatlah Tuhan Yesus yang akan menolong kita dari pergumulan yang dihadapi melalui kuasa dan perbuatan-Nya yang ajaib, bahkan melampau apa yang kita pikirkan dan bayangkan. Seperti Tuhan Yesus dengan belas kasihan-Nya menyembuhkan seseorang yang tangannya lumpuh sebelah di rumah ibadat pada hari sabat, tetapi hal ini telah menyebabkan ketegangan antara Tuhan Yesus dan petinggi agama Yahudi yang dipersalahkan-Nya, karena banyak aturan yang mengikat dalam kehidupan mereka dan Tuhan Yesus adalah orang Nazareth. Iman itu tidak boleh berdasarkan nalar dan kekuatan manusia, tetapi iman yang benar adalah tertuju dan bersandar kepada Allah dan kuasa-Nya, karena pertolongan dan perbuatan ajaib yang akan dilakukan Allah melampaui nalar dan kekuatan manusia. Dan jangan jadikan suatu aturan sebagai alasan untuk tidak melakukan perbuatan baik untuk menolong sesama yang dalam situasi mendesak, karena itu adalah kebiasaan yang tidak baik kita jalankan sebagai anak Tuhan ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Terima kasih dan syukur atas hukum cinta kasih yang telah Engkau berikan kepadaku, dan ajarilah aku untuk semakin mencintaiku, supaya akupun dapat dicintai oleh semua cinta yang diberikan oleh sesamaku ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

Mencari Yesus


Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
( Markus 3:7-8 )

Dalam bacaan Injil hari ini menggambarkan, bahwa banyak orang yang mengikuti Tuhan Yesus, dimana Dia telah melakukan banyak hal dalam mujizat penyembuhan. Dan orang yang berduyun-duyun datang kepada-Nya untuk memperoleh kesembuhan dari penyakitnya, bahkan dengan hanya sekedar menyentuh jubah-Nya. Ini menggambarkan kasih, kemurahan hati Allah dan kemuliaan Kerajaan Surga, dimana Allah sendiri yang datang untuk mencari dan melawat umat-Nya di tengah pergumulan yang dialami. Ada begitu banyak persoalan dalam kehidupan ini yang sudah tidak sanggup kita tanggung dan pikul sendiri lagi, ketika kita merasakan Tuhan Yesus hadir dalam kehidupan kita, maka damai sejahterapun juga ikut serta hadir pula. Karena keselamatan itu tidak diberikan oleh apapun dan siapapun di dunia ini, kecuali dari Tuhan Yesus. Karena itu, apakah saat ini masih ada sesuatu yang telah mengikat dalam hidup ini, sehingga kita tidak merasakan damai sejahtera ? Dengan beriman kepada Tuhan Yesus dan damai sejahterapun selalu hadir menyertai kita dalam kasih Allah sepanjang hidup kita ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau telah melimpahkan kasih-Mu kepadaku dengan berbagai mujizat yang terjadi. Semoga dengan bimbingan Roh Kudus-Mu, aku lebih semakin beriman kepada-Mu dan memberikan apapun yang terbaik untuk sesamaku ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

Senin, 21 Januari 2019

Manusia lebih penting dari hari Sabat


Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."
( Markus 2:27-28 )

Pada dasarnya apapun yang telah diciptakan Tuhan itu semuanya baik, termasuk hari atau waktu yang telah kita lewati, karena selalu dipenuhi kasih dan kebaikan Tuhan, jika kita menggunakannya untuk mewujudkan kebaikan kemuliaan-Nya bagi sesama. Dan waktu atau hari yang kita lewati dilewati, ada baiknya juga ada saat dimana kita datang dengan kerendahan hati dihadap-Nya untuk mendengar apa yang ingin Tuhan sampaikan dan melaksanakan apa yang menjadi kehendak-Nya. Jika setiap waktu adalah hari yang sibuk bagi kita, maka luangkan satu hari di mana kita datang kepada Tuhan dengan bersyukur atas penyertaan dan berkat kasih-Nya, karena waktu-waktu yang telah kita lewati itu Tuhan menjadi pusat dan sumber sukacita kita, bukan yang lain. Tuhan selalu menjawab doa kita dengan memberikan terbaik, tetapi kita sendiri sering kali kurang menyadari Tuhan yang telah merawat, mengasihi dan memenuhi segala kebutuhan hidup kita, sering kali juga kita lupa berterima kasih dan bersyukur atas semua itu. Untuk itu, marilah kita lakukan sesuai apa yang diajarkan Tuhan Yesus dalam hidup sehari-hari, dengan selalu bersyukur setiap waktu dan kesempatan, karena kita juga adalah anak-anak Allah yang penuh kasih seperti Tuhan Yesus ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau mengajarkan agar kasih menguasai hidupku, tuntun dan bantulah aku, agar menjadikan Kasih-Mu benar-benar hadir nyata  hidupku dan sesamaku ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

Minggu, 20 Januari 2019

Berpuasa


"Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
( Markus 2:18b-20 )

Ada waktu dan tempat untuk menjalankan puasa dalam masing-masing kehidupan beragama, karena salah satu cara agar lebih dekat dengan Tuhan. Dengan berpuasa kita bisa melepaskan kelekatan- kelekatan keduniaan yang dimiliki dalam diri kita, sehingga kita lebih bisa menguasai diri sendiri. Dengan puasapun melatih kesabaran, selalu memiliki kerendahan hati ketika menghadapi benturan dengan sesama dan merasakan sesama yang kekurangan. Tetapi masih banyak sesama yang melakukan puasa dengan tujuan tertentu untuk mencari sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Tuhan, dan ada juga yang melakukan puasa dengan memaksa Tuhan untuk mengabulkan apa yang menjadi kehendaknya. Mari kita menjalankan apa yang diajarkan Tuhan Yesus dengan baik, berpuasa bukan hanya sekedar tidak makan dan tidak minum, tetapi juga berpuasa berbicara hal-hal yang tidak baik dan berpuasa dengan berpikiran yang tidak baik juga. Agar puasa yang kita lakukan akan membawa kebaikan dan keselamatan bukan hanya untuk diri sendiri saja, tetapi juga sesama ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku untuk berpuasa dengan baik, agar aku selalu mempunyai iman yang semakin mendalam. Semoga dengan iman itu aku mampu menjalan kehidupan ini dengan lebih baik, dan menjadikan hidupku untuk pelayan sabda-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

Sabtu, 19 Januari 2019

Ikut Tuhan


Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.
( Markus 2:14-15 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengajak kita untuk belajar iman dari seorang pemungut cukai, Lewi yang bertobat kembali ke jalan kebenaran, setelah perjumpaannya dengan Tuhan Yesus. Dan kitapun juga harus menyadari dengan sepenuh hati, bahwa kita adalah orang-orang yang berdosa dan selalu mengulangi dosa yang sama. Siapapun pasti mempunyai masa lalu yang tidak baik, dan hal ini yang akan membuat kita merasakan tidak layak dihadapan Tuhan. Tetapi hari ini Tuhan Yesus mengingatkan seburuk apapun masa lalu kita, sehina dan seburuk apapun orang memandang kita, dan Tuhan Yesus yang akan memulihkannya dan menerima kita untuk menjadi murid-Nya, dengan demikian kitapun harus meninggalkan apa yang masih melekat pada diri kita. Di dalam Alkitab tidak ada cerita tentang murid-murid Tuhan Yesus yang mengalami kekurangan dengan meninggalkan segalanya termasuk pekerjaan. Dan Tuhan Yesus diutus Bapa-Nya untuk menyelamatkan orang yan berdosa, dan wafat di kayu salib untuk keselamatan kita. Seperti tertulis dalam Lukas 5:32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau telah menguatkan imanku, ketika aku bimbang dan ragu. Ubahlah setiap kekhawatiranku menjadi kekuatan agar hidupku dapat menjadi kesaksian kebangkitan-Mu ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 17 Januari 2019

Pelayanan yang tulus


Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
( Markus 2:4-5 )

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengajarkan arti sebuah pelayanan yang tulus dengan empat orang yang rela menggotong orang yang lumpuh dengan membuka atap rumah dan menurunkannya ke tempat dimana Tuhan Yesus berada. Melalui keteladanan keempat orang ini, kita akan belajar banyak tentang sebuah pelayanan yang memuliakan Tuhan dan peduli akan penderitaan yang dialami sesama. Dengan iman yang percaya dan berserah kepada Tuhan Yesus dan dengan iman pula yang menuntun untuk datang kepada Yesus untuk memohon belas kasihan-Nya. Hal ini mengajarkan kita, bahwa seberat apapun tantangan yang dihadapi baik dalam kehidupan maupun pelayanan yang dilakukan, jangan mundur dan jangan mudah menyerah, Tuhan sendiri yang bekerja dengan kuasa-Nya akan memberikan yang terbaik dan menguatkan kita. Memang ada saatnya kita merasakan dalam pergumulan, juga ada saatnya kita berubah untuk bertobat, ada saatnya kita merasakan kasih dan kebaikan Tuhan dengan taat dan setia akan perintah-Nya. Tuhan Yesus pun akan memperbaharui iman kita seperti orang lumpuh yang disembuhkan. Dan Tuhan Yesuspun selalu sabar menunggu anak-anakNya yang hilang untuk kembali pangkuan-Nya ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Engkau telah memberikan contoh ketulusan yang diberikan ke empat orang menolong orang lumpuh itu, bimbinglah aku dengan Roh Kudus-Mu agar aku dapat peka dan tulus serta tanamkanlah sifat penuh kasih dalam hatiku agar hatiku bisa seperti hati-Mu yang kudus ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo