"Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
( Lukas 9:60b-61 )
Dalam Injil hari Yesus Tuhan Yesus mengungkapkan, bahwa untuk menjadi murid-Nya itu tidaklah mudah. Di samping kita harus pikul salib dan juga harus sangkal diri, dengan menempatkan Tuhan Yesus melebihi siapapun, apapun dan di atas segala-galanya. Karena masih banyak sesama yang menjadikan Tuhan Yesus sebagai pilihan nomor dua dalam hidupnya dan bukan menjadi yang terutama dengan hanya mengejar materi atau kepentingan duniawi semata. Mungkin kitapun bisa lupa, iman yang benar adalah iman tertuju dan bersandar kepada kuasa dari Tuhan Yesus. Untuk itu, iman yang sebenarnya tidak berdasarkan kekuatan manusia, tetapi melihat pada perbuatan besar yang dilakukan oleh karya Allah dalam manusia yang melampaui nalar dan kekuatan diri kita. Dengan kesetiaan kita kepada misi yang Tuhan percayakan akan memampukan kita untuk menghadapi rintangan apapun dengan mempunyai kewajiban yang harus dijalankan masing-masing pribadi. Apakah kita menerima dan mengimani kekuasaan Tuhan tanpa suatu syarat kondisi tertentu kepada-Nya ?
Doa ...
Tuhan Yesus ...
Sering kali aku kurang peka dalam mengimani dalam mengikuti-Mu, dan lebih sering mengikuti keinginanku saja. Bukakanlah hati dan pikiranku, agar aku bisa berjalan seturut kehendak-Mu ...
Amin ...
Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...
renungan oleh : Theo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar