Jumat, 27 Juli 2018

Menabur benih baik


Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
( Matius 13:26-27 )

Perjalanan hidup itu seperti ladang yang subur dan kita sebagai pekerja-pekerja untuk menaburkan benih gandum di ladang itu. Siapapun orangnya, pasti akan menaburkan benih-benih yang baik di ladangnya, dan membersihkan ladangnya agar lalang tidak tumbuh diantara benih gandum yang kita tabur. Begitu juga dalam kehidupan, kita akan selalu menghadapi berbagai pergumulan dalam hidup, mulai dari sesama yang tidak menyukai keberadaan kita, masalah keluarga, karier dan sebagainya. Namun demikian, ketika kita bisa bertahan seperti benih yang ditabur tumbuh diantara lalang, maka kita akan mengerti bahwa, menjadi anak Tuhan bukan berarti tidak ada penderitaan maupun pergumulan hidup, tetapi Tuhan yang akan selalu menyertai kita, agar benih yang ditaburkan itu tidak akan sia-sia, tumbuh dengan subur dan berbuah dengan baik pada saatnya nanti, dan siapapun akan menikmati gandum yang dihasilkan. Walaupun hidup selalu penuh dengan tantangan, ketika kita berjalan seiring dan selangkah dengan Tuhan sebagai pemilik ladang, saatnya panen tiba akan menghasilkan dalam kelimpahan.


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi

renungan oleh : Theo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar