Kamis, 30 Agustus 2018

Mempersiapkan diri


Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
( Matius 25:6b-8 )

Dalam Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus menggambarkan dengan perumpamaan lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana yang membawa pelita dan persediaan minyak. Dengan ini Tuhan Yesus mengingatkan, bahwa sungguhnya dari perumpamaan ini adalah untuk penantian akan kedatangan-Nya yang kedua nanti. Dan kitapun tidak bisa berandai-andai dengan kata begini atau begitu, apakah layak masuk sorga dengan hanya mengaku percaya saja kepada-Nya. Kehidupan tidak hanya tergantung doa dari diri sendiri dan sesama, tanpa kita menjalankan apa yang menjadi perintah-Nya. Setiap hari apa yang kita sudah lewati tidak mungkin terulang kembali, dan kitapun masih diberikan waktu dan kesempatan untuk mempersiapkan diri, karena itu tidak semua yang hanya mengaku percaya dengan begitu saja akan masuk dalam kerajaan sorga, dan siapapun tidak akan bisa menolong, selain perbuatan diri sendiri. Untuk itu, hendaklah kita seperti lima gadis bijaksana dengan menggunakan waktu masih tersisa, ketika penganten itu tiba, kitapun sudah siap sedia ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Terima kasih Tuhan atas apa yang Engkau ajarkan kepada aku, sehingga aku menjadi sadar bahwa ada kehidupan kekal yang harus aku persiapkan dari saat ini sebagai harta surgawi nanti dan tuntunlah aku selalu dalam kebenaran-Mu ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang kasihi ...


renungan oleh : Theo

Rabu, 29 Agustus 2018

Datang yang kedua kalinya


Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
( Matius 24:42-43 )

Tidak ada seorangpun yang tahu dengan tepat kapan kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya, tapi kita sudah diingatkan untuk siap sedia dalam setiap kesempatan, kapan dan dimanapun kita berada, karena Dia akan datang secara diam-diam dan tidak terduga, seperti pencuri yang datang di waktu malam. Dan kitapun juga diingatkan, bahwa manusia itu makhluk ciptaan Tuhan yang paling lemah, tetapi tidak pernah mengakui setiap kelemahannya. Dan selalu menyombongkan diri, dengan selalu ingin menguasai sesamanya, dan juga selalu mengandalkan kekuatan sendiri dan sering kali menganggap Allah itu tidak ada dengan memilihi jalan hidupnya sendiri, pada akhirnya jatuh ke dalam kedosaan. Untuk itu, mari kita periksa hati nurani masing-masing, jikalau masih ada dendam atau kebencian di dalam hati kita, walaupun sekecil apapun dendam atau kebencian terhadap sesama yang mungkin belum diampuni. Bergegaslah untuk bersujud dihadapan Allah untuk mendapatkan anugerah pengudusan dengan memohon pengampunan, karena masih diberikan waktu dan kesempatan. Agar kita sudah siap sedia, ketika saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua nanti ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bantulah kami mempersiapkan diri untuk menantikan kedatangan-Mu yang ke dua dengan pertobatan dalam pengampunan dan selalu memperbaiki diri, agar tidak selalu jatuh ke dalam kedosaan lagi ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo


Selasa, 28 Agustus 2018

Kebenaran


"Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
( Markus 6:18b-20 )

Disadari atau tidak, sebuah nilai kebenaran terkadang harus dibayar mahal, bahkan dengan pengorbanan jiwa hanya untuk sebuah nama besar. Dan saat ini, banyak sekali sesama yang sedang menghadapi berbagai pergumulan hanya untuk mengatakan sebuah nilai kebenaran dan kejujuran. Tidak jarang ada kecenderungan cuma hanya mencari rasa aman, sehingga melakukan tindakan yang tidak jujur. Terkadang nilai sebuah kebenaran itu lebih sering melukai dan menyakitkan, akan tetapi hendaknya kita sadari, bahwa kejujuran justru lahir dari sebuah nilai kebenaran yang tersakiti. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Yohanes Pembaptis yang dipenggal kepalanya, karena sebuah kebenaran. Mari kita senantiasa mempertahankan kebenaran, meski menyakitkan dan melukai karena bukan kegembiraan dunia yang mau kita dapatkan tapi karena kebahagiaan surgawi yang akan kita peroleh dan menunjukkan keberadaan wajah Allah pada diri kita. Beranikah kita sebagai pengikut Tuhan Yesus menyuarakan nilai kebenaran dan kejujuran, apapun resikonya yang akan diterima ? Jawabannya ada pada pribadi masing-masing ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Berikanlah aku sebuah keberanian untuk bersikap sebagai seorang yang jujur dan tegas terhadap apapun yang menyesatkan. Dan kuatkanlah niatku selalu percaya kepada-Mu ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo


Kemunafikan


Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
( Matius 23:24-25 )

Firman Tuhan hari ini mengatakan, bahwa Tuhan Yesus mengecam keras kemunafikan yang terjadi dalam kehidupan ini. Teguran dari Tuhan Yesus bukan hanya diberikan kepada orang atau golongan tertentu, tetapi untuk kita yang telah memberikan contoh yang tidak baik dan kita diajak untuk merenungkan kenyataan sebuah sikap yang menunjukkan adanya ketidakjujuran dari perbuatan. Sebagai murid Tuhan Yesus hendaklah kita menjaga kemurnian hati, karena hidup itu bukan dilihat dari penampilan luar saja, tetapi dari jati diri yang seutuhnya. Saat ini banyak sekali, dibalik sesuatu dari luar yang kelihatannya baik, belum tentu didalamnya terdapat sesuatu yang baik pula, sehingga kita sulit untuk membedakan hal tersebut. Untuk itu, mari kita saling mengoreksi diri sendiri dengan kerendahan hati, dan tidak perlu takut mengakui kekurangan kita, agar dibentuk kembali menjadi pribadi yang sempurna, tanpa ada kebohongan, maka dengan demikian kitapun akan menerima kemuliaan sorga pada saatnya nanti seperti apa telah yang dijanjikan-Nya ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Terima kasih Tuhan atas penyertaan-Mu dalam  hidupku selama ini. Bimbinglah aku agar selalu di jalan-Mu, dan mampukan aku untuk dapat melakukan apa yang menjadi kehendak-Mu dalam hidupku ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Jumat, 24 Agustus 2018

Mengajarkan tapi tidak melakukan


Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
( Matius 23:3-4 )

Menjelang Pemilu di panggung politik negeri ini ada berjuta-juta keranjang janji dan impian yang ditawarkan, tujuan hanya untuk merebut simpati dan dukungan untuk sebuah kepentingan. Ditepati atau tidak itu urusan nanti, diperlukan sebuah kecermatan dan ketelitian dalam menyikapi hal ini. Kitapun sudah diingatkan Tuhan Yesus hanya boleh melihat dan mendengar, jika ada sesama yang menyuarakan kebenaran tentang ketidakbenaran. Sebuah kebenaran harus disertai iman, agar tidak menjadi batu sandungan bagi sesama, karena iman disertai dengan perbuatan-perbuatan kebaikan akan menyelamatkan. Tuhan Yesus sendiri yang menjanjikan akan banyak kemuliaan di surga atas setiap perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan. Karena keselamatan manusia dengan segala apa yang dimiliki adalah anugerah-Nya dan Tuhan bisa mengambil apapun yang kita miliki, kapan saja seperti apa yang menjadi kehendak-Nya, Oleh karena itu, janganlah menyombongkan harta, kedudukan, jabatan dan lain-lain. Karena pada akhirnya, semuanya itu tidak bernilai apa-apa dihadapan Allah.

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku untuk bisa menghayati berbagai kebenaran dan kebaikan yang aku peroleh dalam hidupku, agar aku tidak menjadi batu sandungan bagi sesamaku ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo


Kamis, 23 Agustus 2018

Ikut Tuhan Yesus


"Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
( Yohanes 1:50b-51 )

Mengikuti Tuhan Yesus adalah suatu pilihan, karena Dia yang memanggil kita untuk menjadi murid-Nya dan kita merasa terpanggil untuk mengikuti-Nya. Dengan pengakuan iman, kita percaya bahwa Tuhan Yesus satu-satunya Putera Allah yang menjadi manusia, dan juga satu-satunya jalan kasih dalam kebenaran hidup untuk menuju Kerajaan Sorga. Iman yang setia akan mendatangkan kebajikan dalam kehidupan ini, karena kita tidak bisa menyembunyikan apapun atas jati diri kita yang sesungguhnya, karena Tuhan Yesus sendiri melihat dari sorga. Dengan pengorbanan-Nya wafat di salib, kita tahu Tuhan Yesus sangat mencintai dan mengasihi kita tanpa syarat. Dan wajah Tuhan Yesus bisa kita temukan dalam pengalaman sehari-hari, jika kita mau selalu membuka mata dan telinga melihat kebutuhan-kebutuhan sesama yang tertindas, juga membedakan mana kehendak Tuhan, dan mana rencana pribadi kita  yang selalu mencari dan memuliakan Tuhan Yesus di atas segala-galanya ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Terima kasih, karena aku boleh menjadi pengikut-Mu, kuatkanlah imanku kepada-Mu, agar aku mau selalu berserah diri dengan apa yang akan menjadi kehendak-Mu ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo


Rabu, 22 Agustus 2018

Undangan dari Allah


Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
( Matius 22:9-10 )

Kerajaan Sorga, perumpamaan suatu tempat perayaan pernikahan yang penuh sukacita menuju hidup yang baru dan penuh damai yang sempurna. Siapakah yang boleh datang ? Yang boleh datang itu adalah siapa saja, baik orang jahat, orang baik dan siapa saja yang ditemui akan diundang ke pesta pernikahan ini. Injil hari ini mengingatkan, bahwa relasi kita dengan Allah sebenarnya seperti sebuah undangan. Hidup kita tergantung pada sejauh mana kita menanggapi undangan tersebut dengan penuh kesadaran, tanpa paksaan. Allah selalu membuka diri-Nya dan mengulurkan tangan-Nya untuk kita, supaya kita tahu jalan kembali kepada-Nya, karena kita berasal dari-Nya. Seperti itulah gambarannya, persiapan yang harus kita lakukan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Supaya kita semua benar-benar menjadi orang-orang yang sedang menanti-nantikan Kerajaan Surga, dan yang bersukacita ketika Kerajaan itu benar-benar datang. Sehingga pada saatnya nanti kita dipanggil Tuhan sudah siap untuk kembali kepada-Nya ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Terima kasih Tuhan Yesus atas kebaikan-Mu, karena aku diperkenankan untuk merasakan tanda kemuliaan-Mu untuk semua orang baik yang baik dan jahat. Bentuklah aku seperti bejana yang Engkau kehendaki ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo


Selasa, 21 Agustus 2018

Tuhan yang murah hati


Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari ?
( Matius 20:12-13 )

Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk bersikap rendah diri dan tidak mudah iri hati atas apa yang telah diperoleh sesama kita. Karena Tuhan tidak pernah membeda-bedakan dalam memberikan sesuatu kepada ciptaan-Nya. Jika Allah begitu murah hati kepada kita dan kitapun harus murah hati dalam kehidupan sehari-hari melalui perbuatan kita. Dan siapapun yang percaya kepada Tuhan Yesus wajib memberikan waktu, pikiran dan apapun yang dimiliki untuk kemuliaan Tuhan. Seperti perumpamaan pembagian upah orang yang bekerja di kebun Anggur. Dan yang bekerja lebih dahulu merasa keberatan, karena upahnya sama dengan yang hanya bekerja selama satu jam. Dan pemilik kebun anggur menegaskan bukan tidak adil dalam hal upah kerja, karena sebelumnya sudah ada kesepakatan menerima satu dinar sehari. Kemurahan hati ini yang sukar dipahami oleh para pekerja yang terdahulu, tentulah sangat disyukuri oleh pekerja terakhir yang hanya satu jam berkeringat, dan itulah kemurahan hati yang diberikan oleh Allah ...

Doa ..._
Tuhan Yesus ...
Berikanlah aku hati yang mau berbagi dengan penuh syukur dan membawa berkat bagi sesamaku, jauhkanlah aku dari keserakahan dan ubahlah aku seperti bejana yang Engkau bentuk ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo


Senin, 20 Agustus 2018

Masuk ke Kerajaan Sorga


Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
( Matius 19:23-24 )

Bagaimana caranya masuk ke dalam Kerajaan Sorga ? Pertanyaan itu dijawab oleh Tuhan Yesus sendiri, dengan mengambil contoh seorang anak kecil yang polos, dan anak kecil yang tidak mempunyai sesuatu yang dapat dibanggakan, melainkan sepenuhnya bergantung pada kasih sayang orangtua. Demikianlah kita ingin masuk sorga harus sepenuhnya menjadi murid yang selalu dituntun oleh Tuhan Yesus serta bergantung pada kemurahan hati Allah saja, karena kehidupan kekal di dalam sorga hanya disediakan untuk orang yang setia bersama Tuhan Yesus, bukan besarnya nilai harta kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki. Karena kehidupan dunia ini banyak sekali hal dapat diatur atau diperoleh dengan menggunakan uang dan kekuasaan, kebenaran dan keadilan pun dapat diputarbalikkan hanya menggunakan uang dan kekuasaan juga. Mengikuti dan menjadi murid Tuhan Yesus, seseorang harus rela kehilangan segala sesuatu miliknya, dan sebaliknya akan menerima karunia hidup kekal dari Tuhan Yesus, karena di dalam Dia, kita akan memperoleh harta dan kebahagiaan sejati di dalam Kerajaan Sorga ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Kuatkanlah iman kami, sehingga kami teguh dan berani untuk kehilangan sesuatu, dan menjadikan Engkau yang paling utama, sehingga setiap hari bagi kami adalah hari penuh dengan mujizat dan kemenangan yang mengalami kuasa-Mu ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Minggu, 19 Agustus 2018

Harta di Surga


Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
( Matius 19:20-21 )

Mengapa memiliki uang atau harta kekayaan itu penting dalam kehidupan ini ? Karena dapat memberikan kenikmatan hidup, dengan uang dapat membeli apapun yang diinginkan. Dan uangpun bisa menjadi sarana untuk melakukan kebaikan maupun kejahatan. Tetapi dengan uang dan harta kekayaan yang melimpah tidak menyelamatkan, karena kehidupan kekal tidak dapat dibeli dengan harta sebanyak apapun yang dimiliki. Karena memiliki kekayaan bisa membuat kita tidak jauh dari keangkuhan dan ketamakan, sehingga orang bisa untuk menumpuk kekayaannya dengan berbagai cara, dari cara yang halal dan tidak halal. Dan semakin banyak harta kekayaan, ada yang semakin enggan berbagi dan takut hartanya berkurang. Apakah untuk memperoleh kehidupan kekal tidak boleh punya harta kekayaan ? Bukan itu jawabannya, kita terpanggil Tuhan untuk berbuat kebajikan untuk sesama melalui apa yang kita miliki, agar Tuhan sungguh hadir nyata untuk menyempurnakan kehidupan kita menuju kekekalan sorgawi.

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Jauhkan aku dari kesombongan dan ketamakan, sehingga semakin aku diberkati, semakin aku dapat memberi untuk kemuliaan Tuhan. Bimbinglah aku dengan Roh Kudus-Mu, agar aku bisa jadi bejana yang Engkau bentuk ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Rabu, 15 Agustus 2018

Kewajiban mengampuni


"Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
( Matius 18:21b-22 )

Memangnya gampang mengampuni kesalahan orang yang telah berbuat kejahatan menyakiti perasaan kita, tidak mudah untuk dilakukan. Yang ada di dalam pikiran kita hanya melakukan pembalasan, agar supaya bisa merasakan apa yang pernah kita rasakan. Sebagai anak-anak Tuhan dan perintah dari Tuhan Yesus, bahwa mengampuni itu bukan sebuah pilihan, tetapi kewajiban. Sesungguhnya disadari atau tidak, kitapun juga sering melukai hati Tuhan, tapi kasih-Nya begitu besar selalu memberikan pengampunan kepada kita. Bahkan sampai memberikan Nyawa dan Darah-Nya yang telah membasuh dan menyucikan kita dari perbuatan dosa. Oleh karena pengampunan yang diberikan dari Tuhan itu memungkinkan kita untuk mengampuni sesama juga. Mengampuni, tetapi masih mengingat kesalahan dan dosa sesama, itu bukan sebuah pengampunan tetapi dendam yang berkepanjangan. Seperti yang tertulis dalam Injil Yohanes 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.

Doa ...

Tuhan Yesus ...
Terima kasih, karena Engkau telah mengajar kami arti sebuah pengampunan, berikanlah kami kerendahan diri untuk menabur kasih seperti apa yang menjadi kehendak-Mu terjadi ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo


Selasa, 14 Agustus 2018

Menegur dengan kasih


Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
( Matius 18:15-16 )

Firman Tuhan hari ini mengatakan, bahwa Tuhan Yesus mengingatkan kita agar menggunakan cara yang terbaik untuk menegur dengan menasehati sesama yang telah melakukan kesalahan atau perbuatan yang berdosa. Menegur dan menasehati bukan pekerjaan yang mudah dan terkadang apa yang telah dilakukan sulit diterima serta bisa menimbul hal yang tidak diinginkan. Dan terkadang yang menegur belum tentu hatinya penuh dengan kasih, ada kalanya karena sakit hati atau dendam kepada sesamanya. Karena saat ini masih ada banyak orang yang ada disekitar kita yang melakukan tindakan yang sewenang-wenang terhadap sesamanya, dan kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikannya. Dan mungkin kita hanya bisa menasehati untuk lebih mengasihi sesamanya dalam ketulusan dan mendoakannya. Bila kita diberikan kesempatan untuk menegur sesama hidup dalam kesalahan atau dosa, lakukan dengan kasih dan ketulusan, karena orang yang bajik akan memberikan contoh yang baik juga ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Hari ini, Engkau ajari kami bagaimana menasehati yang baik, jadikan kami ini berkat untuk sesama, agar apa yang kami lakukan bisa berkenan dihati-Mu dan sesamaku ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo


Senin, 13 Agustus 2018

Kerendahan Hati


Lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
( Matius 18:3-4 )

Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk selalu mempunyai kerendahan hati dalam diri masing-masing untuk menuju jalan kekudusan. Oleh sebab itu Tuhan Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah para rasul-Nya. Karena sosok anak kecil masih polos, jujur, sederhana pemikirannya, dan mudah untuk dibentuk dan masih sangat memerlukan perlindungan dari orangtua dan orang terdekat dengannya. Seperti kepolosan hati anak kecil, maka Tuhan Yesus ingin membentuk kita menjadi sesuai dengan apa yang menjadi kehendak-Nya, untuk selalu mengingatkan untuk masuk kedalam kerajaan surga diharuskan melakukan pertobatan dan menjadi anak-anak yang dikasihi Allah, karena kita yang telah ditebus oleh pengorbanan Kristus, dengan menjadi anak-anak terang yang membuahkan kebaikan dalam kebenaran, dan saatnya kita mulai mengubah diri seperti sebuah bejana mau yang dibentuk ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bentuklah diriku, agar kembali seperti anak kecil yang mempunyai kerendahan-hati dan berkenan dihati-Mu, sehingga dengan demikian aku pun dapat masuk ke dalam Kerajaan-Mu ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo


Minggu, 12 Agustus 2018

Membayar Pajak


"Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?" Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?"
( Matius 17:24b-25 )

Sebagai warga Negara yang baik, siapapun tentu harus membayar pajak, dan salah satu kewajiban atau tanggung jawab kepada negara. Tetapi kenyataannya masih ada sesama yang menghindar dan tidak rela menjalankan apa yang menjadi kewajibannya. Sejak dilahirkan, Tuhan telah memberikan sesuatu yang layak untuk setiap manusia, seperti mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak dan juga kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi termasuk kewajiban duniawi dan kewajiban surgawi, ini merupakan bagian dalam kehidupan kita. Sebagai umat yang beriman, ada kalanya kita merasa terpaksa menjadi orang yang hanya mengikuti sebuah kebijakan, meskipun secara pribadi mungkin kita tidak setuju. Ketika kita memaksakan kehendak pribadi dan ini akan menjadi batu sandungan bagi yang lain, kita diajak oleh Tuhan Yesus pada hari ini untuk bertindak bijaksana atas apa yang menjadi hak kita dan bukan hak kita. Jika memang itu kewajiban kita, lakukan itu dengan baik dan ada kalanya harus taat, agar supaya tidak menjadi sebuah batu sandungan.

Doa ..._
Tuhan Yesus ...
Kami bersyukur atas teladan yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Ajarilah, agar kami mampu bijaksana lagi memikirkan apa yang baik bagi banyak orang, dan tidak memaksakan kehendak pribadi ...
Amin ...

Selamat pagi Sahabatku ...
Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo




Jumat, 10 Agustus 2018

Suara Hati


Sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya.
( Matius 14:7-9 )

Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk mendengar suara hati, agar apapun sikap, kata dan perbuatan yang dilakukan tidak bertentangan dengan cinta kasih. Dengan kata-kata, sikap, dan perbuatan kita yang mungkin disengaja maupun tidak disengaja, bisa mengakibatkan hal yang tidak dikehendaki, bahkan bisa membunuh karakter sesama kita. Karena hal ini bisa lebih menyakitkan daripada dilukai sebilah pedang yang tajam. Karena hal ini tidak menunjukkan cinta kasih Allah, dan sudah melukai hati kudus-Nya dan hati sesama. Dan pada hari kedatangan Tuhan itu akan sangat mengerikan bagi orang yang tidak bertobat dari kesalahannya. Dan pada hari penghakiman-Nya akan menghanguskan semua orang yang hidup dalam kenajisan dan dosa. Itu berarti orang percaya tidak boleh bermain-main dengan dosa. Kita harus senantiasa menjaga agar hidup kita tetap kudus dan tak bercacat. Bila Tuhan Yesus datang kembali, kitapun akan menikmati kehidupan kekal dengan-Nya.


Doa ...
Tuhan Yesus ...
Bantulah kami, agar mampu mendengarkan suara hati dan mampukan kami untuk menjalankan apa yang menjadi kehendak-Mu ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Kamis, 09 Agustus 2018

Rela berkorban


Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
( Yohanes 12:24b-25 )

Dalam Firman Tuhan hari ini menjelaskan bahwa, Tuhan Yesus menggambarkan diri-Nya seperti biji gandum. Ketika Tuhan Yesus tidak taat sampai mati di kayu salib, maka Ia tidak akan berbuah, tidak ada korban penebusan dosa, dan tidak ada keselamatan bagi kedosaan dunia. Belajar dari pengorbanan Tuhan Yesus, kita akan mendapatkan satu hal yang terpenting, bahwa seseorang perlu membiarkan diri untuk ditanam seperti gandum di dalam tanah untuk tumbuh, menanggalkan kepentingan diri, dan mau untuk menjadi pribadi yang menghasilkan Buah-buah Roh yang rela untuk berkorban, dan berbagi kasih untuk sesamanya. Mungkin dalam kehidupan ini, kita masih merasa enggan untuk berbagi lantaran, karena takut kehilangan sesuatu yang telah kita miliki saat ini. Dan Tuhan Yesus telah memberikan contoh teladan untuk kita semua dalam hal pengorbanan diri-Nya di kayu salib demi menebus kedosaan manusia. Jadi keselamatan kita adalah buah dari pengorbanan-Nya, dengan kata lain, orang yang percaya kepada Tuhan Yesus akan diselamatkan dari kedosaannya dan akan mendapat jaminan kebahagiaan abadi dalam kehidupan kekal di sorga.


Doa ...

Tuhan Yesus ...
Terima kasih atas teladan hidup-Mu dan ubahlah hatiku serta jauhkanlah aku dari keserakahan, berikanlah sebuah hati yang selalu penuh syukur dan membawa  berkat bagi sesamaku ...
Amin ...


renungan oleh : Theo

Mangakui Yesus Juru Selamat


"Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
( Matius 16:13b,16-17 )

Siapakah Anak Manusia itu ? Memberikan jawaban itu lebih mudah daripada mengenal lebih dalam dan terutama ajaran-Nya, diperlukan ketulusan dan pengorbanan seperti yang pernah dilakukan-Nya. Kenyataannya dalam kehidupan ini, masih banyak orang yang telah mengingkari-Nya sebagai Juru Selamat yang mengalami penderitaan yang hebat, demi keselamatan kita. Dengan demikian, bagaimana kita bisa mengenali Tuhan Yesus berkarya dalam kehidupan kita ? Sebab pengakuan itu adalah pernyataan iman yang menuntut pertanggungjawaban dari kita. Seperti apa yang dilakukan Simon merupakan pernyataan imannya tentang Anak Allah yang hidup. Kepada Simon yang diberikan nama Petrus telah dinyatakan sebagai kunci kerajaan sorga, karena pengakuan imannya atas Tuhan Yesus adalah Mesias, Putera Allah yang hidup. Oleh karena itu, kita tidak bisa menghindari pikul salib dan sangkal diri seperti apa dialami Tuhan Yesus dan murid-muridNya, karena melalui proses itu,  hidup kita akan dimurnikan, dan merupakan jalan yang harus dialami oleh setiap orang yang beriman ...

Doa ...

Bapa yang ada dalam di surga ...
Penderitaan dan keteladanan Putera-Mu yang menuju keselamatan telah menjadi sumber inspirasi untuk hidup ini ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo



Selasa, 07 Agustus 2018

Kerendahan Hati


Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
( Matius 15:27-28 )

Seringkali kita mengalami situasi di mana kita merasa sangat dipermalukan dan sangat direndahkan, karena Dia sedang menguji ketabahan, kesetiaan dan kerendahan hati kita. Seperti perempuan Kanaan dengan kerendahan hati memohon pertolongan kepada Tuhan Yesus untuk menolong anaknya yang kerasukan, dan iman yang teguh hanya akan diperoleh melalui berbagai ujian berat dalam kehidupan. Sebagai anak-anak Tuhan, jangan mudah berputus asa atau menyerah, ketika kita berhasil melewati semuanya itu, maka kita akan melihat sesuatu yang luar biasa, karena Dia tidak pernah meninggalkan kita sedetikpun dan akan menjawab permohonan kita dengan satu jawaban yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Tetaplah selalu setia dan berharap kepada-Nya dan kitapun akan melihat mujizat yang terjadi diluar dugaan kita. Sebesar apa pun persoalan yang kita hadapi, tetaplah teguh beriman kepada-Nya, Diapun akan selalu menyertai kita, jika hati kita tetap setia dan percaya kepada-Nya ...

Doa ...

Tuhan Yesus ...
Kuatkanlah imanku kepada-Mu. dan ajarilah aku supaya lebih rendah  hati seperti Engkau yang selalu rendah diri kepada siapapun, dan layakkan aku untuk menjadi pengikut Mu yang setia yang mau selalu berserah pada kehendak-Mu dengan melakukan apa yang Engkau kehendaki ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Senin, 06 Agustus 2018

Kurang Percaya


Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.
( Matius 14:30-32 )

Apa yang sedang Anda takutkan dan khawatirkan, ketika menghadapi permasalahan yang sulit, terkadang hal ini bisa membuat siapapun akan berpikir hal-hal yang sebenarnya tidak pernah akan terjadi. Seperti merasakan Tuhan tidak mengasihnya lagi. Lupa bahwa, Tuhan selalu menguatkan dan meneguhkannya, sehingga mencari jalan lain di luar kuasa Tuhan. Sebesar apapun persoalan yang kita hadapi, Dia tidak akan meninggalkan kita. Bila dosa menjadi sumbernya, berpalinglah kepada Tuhan dan bertobatlah. Tuhan selalu siap mengampuni kita. Bila masa depan menjadi pergumulan kita, Dia adalah sumber masa depan kita. Bila rasa rendah diri melanda kita, Dia justru mau memperlengkapi dan memakai kita untuk rencana-Nya yang ajaib. Apakah mata hati kita masih jernih sehingga dapat mengenali karya Tuhan ? Ataukah permasalahan telah membutakan kita ? Berdoalah supaya Tuhan memampukan kita memiliki kejernihan hati melihat kehidupan ini.

Doa ...

Ya. Tuhan Yesus ...
Ajarlah aku untuk berjalan dengan iman yang teguh kepada-Mu dan bantulah aku, agar aku dapat menjadi murid-Mu yang baik dan setia kepada-Mu ...
Amin

Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo