Rabu, 19 September 2018

Menghakimi sesama


Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni." Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?" Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
( Lukas 7:48-50 )

Menunjuk dan menghakimi sesama itu lebih mudah, daripada menunjuk kesalahan dan menghakimi diri sendiri, seperti merendah martabat seseorang, memaki-maki dengan kata yang tidak pantas, berjudi, selingkuh, mencuri dan masih banyak dosa yang telah diperbuat. Biasanya kelakuan orang seperti ini merasa dirinya lebih suci daripada orang yang dihakimnya. Dalam kehidupan ini siapapun, baik disadari maupun tidak disadari pernah jatuh dalam dosa, tergantung apa yang telah dilakukannya. Dengan selalu membicarakan keburukan sesama dari sudut pandang yang negatif, itu sudah merupakan kekurangan dari orang tersebut. Yang dibutuhkan adalah hendaklah menyadari kita dengan memandang sesuatu selalu dari hal yang positif, agar sesama kita merasa dicintai dan selalu hidup dalam kebenaran. Pada akhirnya, tidak ada hidup yang lebih indah, jika siapapun bersedia membuka hati untuk diperbarui dalam pertobatan. Hal ini akan menciptakan bukan saja relasi yang baik dengan sesama, tetapi Allah yang ada di dalam Kerajaan Sorga ...

Doa ...
Tuhan Yesus ...
Ajarilah aku untuk dapat mengatakan hal yang sebenarnya dalam hidupku. Berilah aku keberanian selalu bersikap jujur pada diri sendiri dan bimbinglah aku untuk selalu berjalan dalam kebenaran-Mu ...
Amin ...

Berkat dari Allah Bapa selalu beserta Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar