Sabtu, 08 September 2018

Peduli dengan sesama


Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
( Markus 7:34-35 )

Injil hari ini mengajak kita, untuk merenungkan secara lebih mendalam tentang ketulian dan kegagapan, karena kedua hal ini bisa menghalangi hubungan antar sesama dan terlebih dengan Allah. Kita sering kali mengalami ketulian akan panggilan dari Allah melalui sesama yang berada disekitar kita. Banyak sekali sesama yang memerlukan bantuan, tapi kita sering kali menutup telinga dan berpura-pura tuli, dengan memiliki berbagai alasan tidak mendengar jeritan sesama. Dan kitapun juga sering mengalami kegagapan dalam hal mewartakan kabar sukacita Kerajaan Allah kepada sesama dengan berbagai alasan juga. Sehingga kitapun tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam diri sesama, karena tidak peduli lagi apa yang ada di sekitar kita dengan kesibukan sendiri. Dan untuk pemulihannya bukan hanya dari ketulian dan kegagapan itu saja, tetapi harus memiliki sebuah hubungan relasi yang baik dengan Allah, dengan membiarkan diri kita untuk dibentuk kembali dengan diingatkan, bahwa dalam hidup ini harus lebih banyak pasrah dan berserah kepada-Nya ...

Doa ..._
Tuhan Yesus ...
Puji dan syukur, karena Engkau telah berkenan membuka telinga, hati dan lidahku untuk mewartakan kabar sukacita Kerajaan Sorga. Mampukan aku untuk menyentuh hati sesamaku lebih dalam lagi ...
Amin ...


Berkat dari Allah Bapa selalu menyertai Anda, keluarga Anda dan mereka yang Anda kasihi ...

renungan oleh : Theo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar